KLIKMX COM, DILI -- Selama 3 hari, mulai 15 hingga 17 September, Timor Leste dilanda demonstrasi besa-besaran. Demo yang digerakkan oleh para mahasiswa dan pelajar SMA memprotes pemborosan oleh pejabat dan tuntutan kemerdekaan bersuara.

Dilansir dari Reuters, lebih dari 1.000 mahasiswa berunjuk rasa pada hari ketiga di depan gedung parlemen Timor Leste di ibu kota Dili, menuntut pemerintah membatalkan rencana pemberian tunjangan pensiun seumur hidup bagi para anggota parlemen.

Di antara tuntutan pendemo yakni menggagalkan rencana pembelian 65 mobil mewah untuk 65 anggota Parlemen Nasional, penghapusan UU tentang jaminan pensiun bagi mantan pejabat negara, dan merevisi UU tentang kegiatan berkumpul dan menyuarakan pendapat

Dalam demo tersebut, massa membakar ban dan mobil dinas pejabat. Untuk menghalau massa, aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. 

Tapi hanya beberapa jam kemudian, pemerintah menyerah pada tekanan publik dan mencabut rencana itu.

Meskipun jumlah massa yang terlibat tidak sebanyak revolusi yang berlangsung di Srilanka, atau Bangladesh, atau Indonesia, atau Nepal, namun demonstrasi Timor Leste berhasil meraih kesuksesan. 

Parlemen Timor Leste akhirnya membatalkan rencana pengadaan mobil dinas mewah untuk anggota parlemen setelah ribuan warga turun ke jalan memprotes kebijakan tersebut. 

Tak hanya itu, parlemen juga akan mencabut rencana skema tunjangan pensiun seumur hidup bagi anggota parlemen, yang menjadi tuntutan lanjutan dari demonstran.

Timor Timur secara resmi memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 2002 setelah pemungutan suara bersejarah yang diawasi oleh PBB pada tahun 1999.

Timor Leste, yang umumnya dikenal sebagai Timor-Leste, berpenduduk 1,3 juta jiwa dan tinggal di pulau yang sedikit lebih besar dari Qatar. Negara ini merupakan salah satu negara termiskin di Asia Tenggara dan bergantung pada cadangan minyak dan gas yang semakin menipis. (*)