PT Arara Abadi Diadukan ke DPRD

Pengakuan Petani Pelalawan: Siang Dijaga Warga, Malam Dirusak Perusahaan

  • Selasa, 26 November 2019 - 14:40 WIB


KORANMX.COM, PELALAWAN -- Belasan perwakilan warga Dusun Dua, Sungai Medang, Desa Bukit Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan datang mengadu sambil menangis ke DPRD Pelalawan, Senin (27/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Suasana sangat mengharukan, karena di antara warga terlihat seorang ibu menggendong bayinya yang berumur 3 bulan juga ikut.


Di hadapan anggota DPRD belasan warga tersebut mengadukan nasib mereka perihal kebun mereka  yang diduga dirusak alat berat milik PT Arara Abadi. Luasnya mencapai 30 hektar, aku warga.


“Ini sudah berlangsung dua minggu, lahan yang telah ditanam dirusak semua dengan alat berat PT Arara Abadi,” beber Rusli, perwakilan warga Dusun Dua, dengan mata berkaca-kaca.

Ia menyebut, akibat lahan yang dirusak itu, mereka terancam tidak makan sekeluarga. Karena satu-satunya lahan yang dijadikan mencari nafkah telah dirusak dengan alat berat milik perusahaan.

“Kami mau makan apa, kebun satu-satunya tempat bercocok tanam telah dirusak dan diserobot perusahaan,” ucap ibu beranak dua itu sambil menangis.


 

Dijaga Aparat

Adanya tindakan pengrusakan lahan warga itu juga dipertegas oleh Kepala Dusun (Kadus) Dua, Sungai Medang, Minarto yang ikut mendampingi warganya tersebut. “Kalau kami melawan, akan berhadapan aparat penegak hukum dan kepolisian dan TNI yang melakukan penjagaan,” tutur Kadus Minarto.

Warganya, kata Minarto telah berusaha menjaga dan mempertahankan lahannya agar tidak dirusak. Namun perusakan tetap terjadi karena dilakukan di malam hari. Alat berat masuk malam hari, hingga luput dari penjagaan. Paginya, warga baru terhenyak menyaksikan  tanaman di atas lahan mereka sudah di obrak-abrik alat berat keluaran Kobelco tersebut.

“Mediasi sudah sering dilakukan dan telah berulang kali hearing di DPRD tapi juga tak ada solusi. Tapi kalau melawan nanti kami ditangkap dan ditahan. Apalagi saya, saya sempat dituduh sebagai penggerak massa. Jadi saya takut. Makanya datang mengadu untuk minta perlindungan pada Pak Dewan terhormat,” ucap Minarto yang tidak dapat menahan sedih sambil mengusap matanya yang telah berkaca-kaca.

Geram bercampur sedih, perwakilan warga Dusun Dua, Sungai Medang, terkait yang telah dirusak perusahaan disambut Ketua Komisi II, Abdul Nasib  bersama tiga perwakilan anggota DPRD Pelalawan lainnya di ruang rapat lantai satu gedung DPRD Pelalawan.

“Kita merespon pengaduan warga dan akan melakukan pendekatan persuasif, agar tidak ada terjadi konflik guna mencari tahu titik permasalahannya. Apalagi  kami baru anggota dewan belum tahu warga telah melakukan hearing dengan anggota dewan periode sebelumnya,“ jawab Nasib, politisi Partai Gerindra. Pertemuan berlangsung hampir dua jam.


Warga Diminta Ajukan Surat Hearing

Sebelum mengakhiri pertemuan dengan warga, Ketua Komisi II meminta warga untuk membuat surat kembali, dengan permintaan hearing ke DPRD Pelalawan. Agar dapat dijadwalkan di Bamus untuk memanggil seluruh instansi terkait dan pihak perusahaan.

“Kita minta warga mengajukan surat lagi. Biar kita dapat jadwalkan hearing lagi dengan warga dan instansi terkait serta pihak PT AA. Jadi menunggu waktu, kita minta kepada warga menahan diri dan jangan bertindak anarkis,” pungkas Abdul Nasib.

Sementara di tempat terpisah Humas PT AA, Jaikun yang dikonfirmasi Pekanbaru MX via telpon selulernya membantah telah melakukan pengrusakan lahan warga di Dusun Dua, Sungai Medang tersebut.

“Tak ada kita rusak lahan dan tanaman warga. Tapi ini hasil pertemuan dengan Sekda dan pihak Kecamatan terkait tanaman kehidupan. Jadi kita melakukan penanaman atas kesepakatan bersama di lahan semak belukar untuk dijadikan tanaman kehidupan bagi masyarakat sekitarnya,” pungkas Jailun singkat. ***



Baca Juga