- Beranda
- Investigasi
- Dendam Berdarah Keluarga John Kei
Dendam Berdarah Keluarga John Kei
- Selasa, 23 Juni 2020 - 06:23 WIB
- Redaktur : Oce E Satria
KLIKMX.COM, JAKARTA - Siapa Nus Kei dan perkara yang membuatnya jadi target pembunuhan John Kei lewat anggota kelompoknya terungkap.
ER alias YDR (46), anak buah Nus Kei tewas lebih dulu setelah dianiaya oleh Lima sampai tujuh orang anggota kelompok John Kei di Jalan Raya Kresek, Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Ahad (21/6/2020).
Para pelaku mengadang dua anak buah Nus Kei, AR dan ER yang berbooncengan Yamaha Nmax B 6945 dari arah ABC ke Jalan Raya Kresek.
AR terjatuh terkena sabetan parang, dan empat jarinya putus. Sementara ER kabur namun berhasil dikejar dan ditangkap oleh anggota kelompok John Kei
Sabetan parang para pelaku menghujani ER hingga bersimbah darah. Meski sudah tak berdaya, korban dilindas pelaku yang mengendari Suzuki Ertiga.
Para pelaku langsung kabur, tak lama teman korban datang ke lokasi tapi korban ER meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Puri Kembangan, Jakarta Barat.
Siapa Nus Kei?
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, menjelaskan Nus Kei dan John Kei bersaudara dan satu marga Kei.
"John Kei dan Nus Kei masih keluarga. Peristiwa ini dilandasi masalah pribadi," ungkap Nana dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (22/6/2020).
Pesan John Kei ke eksekutor
Polisi menggiring John Kei setelah dihadirkan bersama anggota kelompoknya dalam rilis perkara yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). John Kei bertanggung jawab dalam kasus penganiayaan, permufakatan jahat, pembunuhan berencana terhadap Nus Kei dan anak buahnya, ER. ER tewas di Kosambi, Cengkareng, Ahad (21/6/2020).
Setelah pembacokan di Kosambi, Jakarta Barat, anggota kelompok John Kei menuju Green Lake City dan merangsek masuk kluster Australia untuk mencari Nus Kei.
Di rumah nomor 52 yang ditinggali Nus Kei, para pelaku tidak menemukannya. Mereka tetap mengamuk merusak pintu, jendela dan perabotan di dalamnya.
Menurut Nana, konflik Nus Kei dan John Kei dipicu karena masalah bagi-bagi jatah hasil penjualan tanah yang tidak merata.
"Ini terkait adanya ketidakpuasan antara pembagian uang penjualan tanah," terang Nana.
"Tetapi karena dilandasi tidak adanya penyelesaian kemudian mereka saling ancam melalui hape setelah kita periksa para pelaku ini," sambung dia.
Dari pemeriksaan hape para pelaku, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan permufakatan jahat John Kei terhadap Nus Kei.
"Didapati perintah saudara John Kei kepada anggotanya. Indikatornya adanya perencanaan pembunuhan terhadap saudara NK dan ER atau YDR," Nana menjelaskan.
Di sana anggota John Kei yang ditugasi memiliki peran berbeda, namun rinciannya masih didalami oleh penyidik Ditreskrimum.
Nana memastikan, dua orang yang disasar John Kei untuk dihabisi adalah Nus Kei dan ER, yang belakangan tewas setelah mendapat loka bacok di Kosambi.
Anggota kelompok John Kei menggunakan penutup wajah saat mendatangi rumah Nus Kei.
Rata-rata mereka berbadan tegap, mengamuk menghancurkan perabotan dan mobil yang terparkir di rumah nomor 52 milik Nus Kei.
Miftah warga setempat terjekut mendengar letusan pistol dari orang-orang yang berkerumun mencari Nus Kei di rumahnya pada Ahad siang.
"Ada suara tembakan dan kondisinya ramai," ucap warga perumahan elite di Kota Tangerang itu.
Kebanyakan mereka, sambung Miftah, membawa golok, pistol. Warga sekitar mendadak resah dan suasana mencekam.
Heriyanto, petugas sekuriti kompleks memastikan orang-orang itu datang mengendarai empat mobil membuat keributan di rumah Nus Kei.
"Mereka mengamuk di rumah Bapak Nus Kei. Dua kendaraan milik Bapak Nus Kei dirusak," terang Heriyanto.
Dua kendaraan yang terparkir di rumah Nus Kei yang dihancurkan, yakni mobil B Mazda putih 16 KEI dan Yaris B 8669 LJ.
Bahkan, kendaraan warga milik Tomi Sugiarto di rumah no 50, Pajero sport warna putih B 1373 BJV turut dihancurkan.
Petugas sekuriti sempat mendatangi lokasi keributan, namun orang-orang yang berkerumun di depan rumah Nus Kei melawan.
"Dari informasi Bapak Nus Kei, ini perbuatan dari saudara John Kei," imbuh Heriyanto.
Wakil Kapolres Metro Tangerang, AKBP Yudhistura Midyahwan, menjelaskan penyerangan ini dipicu konflik kelompok John Kei dan Nus Kei di Kosambi, Cengkareng, Ahad (21/6/2020) pukul 11.30 WIB.
"Dengan kejadian tersebut pelaku merasa kurang puas selanjutnya mendatangi rumah Nus Kei," ujar Yudish, Senin (22/6/2020).
Tampak dari video yang beredar, rumah Nus Kei hancur. Pintu rumah dijebol, sejumlah kaca jendela pecah dilempar barbel.
Ruang tamu dan kamar tidur diacak-acak para pelaku menggunakan parang.
"Pelaku diperkirakan berjumlah kurang lebih 15 orang menggunakan tiga unit kendaraan roda empat yang keseluruhannya memakai penutup muka," kata Yudhistura.
Saat penyerangan anggota kelompok John Kei, Nus Kei tak berada di rumah. Hanya ada istrinya Reni dan dua anaknya, Anggi dan Tio.
Para pelaku tetap mengamuk dan menghancurkan perabotan di dalam rumah Nus Kei.
"Saat kejadian yang berada di dalam rumah adalah istri dan anak Nus Kei," Yudhistira menerangkan.
Reni, Anggi dan Tio berusaha menyelamatkan diri dari serangan orang-orang yang mendatangi rumahnya mencari Nus Kei.
"Istri dan anaknya itu melarikan diri ke lantai atas. Lalu menyeberang ke rumah sebelah," kata dia.
"Pelaku membuang tembakan sebanyak kurang lebih 7 kali," Yudhistira melanjutkan.
4 Mobil Tabrak Gerbang Besi
Adi Nugroho, petugas keamanan kluster Australia menjadi korban keberingasan para pelaku saat hendak keluar gerbang.
Kendaraan pelaku menabrak pintu gerbang dan membuat petugas sekuriti bernama Adi Nugroho terluka hingga kaki kirinya patah.
Pengemudi ojek online alias ojol, Andreansyah, turut menjadi korban. Kini ia dirawat di Rumah Sakit Medika, Karang Tengah, Tangerang.
Ia tertembak peluru nyasar yang dilepaskan pelaku yang mengendarai Toyota Agya putih B 114 EVE.
"Korban ojol tertembak oleh pelaku di jempol kakinya," ujar Heriyanto, petugas keamanan kompleks Green Lake City kepada Warta Kota.
Menurut informasi yang didapat dari lapangan, ada empat mobil yang diduga ditumpangi anggota kelompok John Kei.
Pertama yang masuk kompleks adalah Toyota Agya putih nomor polisi B 253 SID, dan langsung membuka palang pintu.
Sementara sang sopir yang masih duduk di balik kemudi menodongkan pistol ke arah petugas sekuriti yang mencoba meminta identitasnya.
Masuk mobil pertama, selanjutnya mengekor Toyota Agya hitam B 2394 AE, Toyota Agya putih B 114 EVE dan Toyota Agya hitam B 8300 PG.
Total 30 Orang Diamankan
Hasil pengembangan, polisi menciduk 30 orang dalam kasus ini termasuk John Kei.
Mereka dikenai pasal 88 terkait permufakatan jahat, pasal 340 terkait pembunuhan berencana, pasal 351 tentang penganiayaan, pasal 170 tentang perusakan dan UU darurat nomor 12 tahun 1951.
Barang bukti disita di antaranya 4 mobil, 28 tombak, 24 senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 3 buah stik basebol, 17 hp, dan 1 buah decoder.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana memastikan, motif kasus ini terkait masalah internal Nus Kei dan John Kei.
"Saudara John Kei merasa dikhianati terkait masalah pembagian uang yang tidak sampai, tapi ini masih didalami," sambung Nana.
Soal pistol yang ditembakkan oleh anggota kelompok Kei di rumah Nus Kei, polisi masih mendalaminya.
"Jadi keterangan dari masyarakat di sana dan satpam di sana, kurang lebih ada 7 kali tembakan. Untuk senjata masih kita periksa dan dalami," kata Nana. ***
Sumber: Tribunjakarta.com, Wartakota.com