- Beranda
- Hukum & Kriminal
- Tegas... Wakapolda ke Kuansing Bawa Pasukan Berantas Penambangan Emas Tanpa Izin
Tegas... Wakapolda ke Kuansing Bawa Pasukan Berantas Penambangan Emas Tanpa Izin
- Rabu, 30 Juli 2025 - 22:31 WIB
- Reporter : Hendra Nainggolan
- Redaktur : Nofri Yandi

KLIKMX.COM, KUANTANSINGINGI - Wakapolda Riau Brigjen Andrianto Jossy Kusumo SIK MHan datang ke Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), untuk memimpin penindakan penambangan emas tanpa izin (PETI), turut membawa pasukan Sat Brimob dan Samapta Polda Riau, Rabu (30/7/2025).
Setibanya di Kuansing, Wakapolda yang didampingi jajaran pejabat utama Polda Riau, seperti Dansat Brimob, Dir Samapta, Dir Reskrimsus, dan Kabid Propam, serta Plt Kadis ESDM Provinsi Riau disambut langsung Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, unsur Forkopimda, dan para kepala OPD terkait.
Kedatangan rombongan ke Kuansing, dalam rangka memperkuat koordinasi penanganan PETI dan memastikan kondusivitas wilayah menjelang pelaksanaan Pacu Jalur tingkat nasional.
Usai penyambutan Wakapolda Riau langsung memimpin rapat bersama Forkopimda Kuansing. Dalam pertemuan tersebut, Wakapolda Riau menyatakan dukungan penuh Polda Riau terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Kuansing dalam menertibkan aktivitas PETI yang semakin marak, terutama di wilayah hulu Sungai Kuantan.
“PETI tidak hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga merusak lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat,” kata Wakapolda.
Kepada peserta rapat, Wakapolda mengatakan, langkah penertiban harus dilakukan secara tegas dan berkelanjutan.
“Kami telah menurunkan personel Brimob dan Samapta untuk mendukung penindakan di lapangan,” tegas Brigjen Jossy.
Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, mengungkapkan, dalam menangani aktivitas PETI di wilayahnya. Pihaknya melakukan pendekatan hukum dan sosial secara bertahap.
Raden menjelaskan, bentuk pendekatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak negatif PETI.
Dukungan konkret dari pemerintah provinsi ungkap Raden, sangat penting dalam menyediakan solusi ekonomi alternatif yang legal bagi masyarakat.
“Kami tidak hanya represif. Pendekatan persuasif juga kami lakukan agar masyarakat paham risikonya. Namun ke depan, kami harap Pemprov juga mendorong solusi yang adil dan aplikatif agar tidak terjadi konflik di lapangan,” ujar Kapolres.
Bupati Kuansing Suhardiman Amby menambahkan, keberlangsungan Festival Pacu Jalur sebagai agenda budaya nasional harus dijaga dari dampak pencemaran lingkungan akibat aktivitas PETI.
Ia meminta semua pihak bersinergi agar Sungai Kuantan tetap bersih dan acara budaya dapat berlangsung dengan baik dan bermartabat.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kadis ESDM Provinsi Riau menyatakan bahwa pihaknya tengah memproses penerbitan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) untuk memberikan kepastian hukum dan membuka ruang legalitas bagi aktivitas pertambangan rakyat yang terkontrol.
Menutup kunjungan kerjanya, Wakapolda menilai langkah ini menegaskan sinergi lintas sektor dalam memberantas PETI dan menjaga stabilitas kamtibmas di Kuansing, khususnya menjelang salah satu event budaya terbesar di Provinsi Riau.(***)