Apel Operasi PETI Kuantan 2025 Digelar: Zero PETI Harga Mati!

  • Kamis, 31 Juli 2025 - 13:42 WIB

KLIKMX.COM, TELUKKUANTAN - Pemerintah Provinsi Riau dan Kepolisian Daerah Riau secara resmi memulai Operasi PETI Kuantan 2025 yakni dengan ditandai digelarnya apel pasukan di bawah Jembatan Gantung Desa Seberang Taluk, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (31/7/2025) pagi.

Apel ini dipimpin langsung oleh Gubernur Riau H Abdul Wahid SPi MSi didampingi oleh Kapolda Riau Irjen Dr Herry Heryawan SIK MH MHum, Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo SH MHan,
serta dihadiri unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten, di antaranya Kajati Riau, Danrem 031/Wira Bima, Bupati Kuansing, Kapolres Kuansing, jajaran pejabat utama Polda Riau, dan pimpinan OPD terkait.

HONDA 2025

Dalam sambutannya, Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan, tidak ada lagi ruang kompromi bagi aktivitas tambang ilegal yang merusak sungai dan lingkungan, khususnya menjelang perhelatan nasional Festival Pacu Jalur di Kuansing.


“Saya, bersama Bapak Kapolda, Bupati, Danrem, dan Kajati, sepakat bahwa tidak ada lagi toleransi terhadap aktivitas-aktivitas yang merusak, terutama di wilayah sungai. Sungai adalah sumber air, sumber budaya, dan bagian dari marwah kita,” tegas Gubernur Wahid.

Ia juga menegaskan, Pemprov Riau saat ini sedang menyiapkan penerbitan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) melalui Dinas ESDM sebagai solusi legal bagi masyarakat agar tetap dapat beraktivitas secara sah dan berkelanjutan.

“Kami tidak ingin masyarakat hanya ditertibkan, tapi juga harus diberikan alternatif ekonomi yang legal, aman, dan produktif,” lanjut Wahid.


Sementara itu, Kapolda Riau menyampaikan bahwa operasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari pendekatan Green Policing, yaitu penegakan hukum yang berpihak pada kelestarian alam dan kesadaran kolektif.

“Kami sudah berkoordinasi lintas provinsi, termasuk dengan pihak di Sumatera Barat. Karena dampak kerusakan lingkungan ini lintas batas. Persepsi publik bisa terbentuk hanya dari satu unggahan media sosial, dan itu bisa berdampak pada citra seluruh masyarakat Riau,” tegas Irjen Herry.

Kapolda juga menyampaikan tiga fokus utama operasi ini, yakni kerja bakti massal (korvei bersama) membersihkan lingkungan, khususnya sungai. Lalu pemantauan kualitas air secara rutin, dari hulu hingga hilir, dan menjaga kamtibmas berbasis komunitas, dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat.

“Kami ingin mengajak rekan-rekan media juga ikut membangun literasi publik yang benar. Riau ini sudah baik, nilai lingkungan kita sudah 90, bahkan bisa naik ke 91–92. Tapi itu hanya bisa terwujud kalau kita jaga bersama,” tambah Kapolda, jebolan Alumni Akpol 1996 ini.

Baik Gubernur maupun Kapolda Riau, bersepakat jika pemberantasan PETI ini berlanjut hingga Kuansing bebas dari praktik PETI.

"Ini berlanjut sampai Kuansing zero PETI. Zero PETI harga mati! Tidak ada lagi yang namanya perusakan alam. Stop pekerjaan yang merusak alam itu,'' pungkas Abdul Wahid yang diaminkan Irjen Herry.

Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan pemasangan plang peringatan larangan aktivitas tambang tanpa izin di area-area rawan PETI. Plang tersebut mencantumkan dasar hukum dan ancaman pidana bagi pelaku PETI. 

Selain itu, dilakukan pula penanaman pohon secara simbolik sebagai wujud komitmen menjaga ekosistem daerah aliran sungai. Rangkaian kegiatan berlangsung aman dan tertib. 

Operasi PETI Kuantan 2025 akan berlangsung hingga pelaksanaan Pacu Jalur Nasional pada pertengahan Agustus mendatang, sebagai bagian dari strategi pengamanan dan pemulihan lingkungan secara terstruktur, terukur, dan berkelanjutan. ***



Baca Juga