Ada UAS dan RG, Puisi Kapolda Riau Buka Bakti Religi-Peduli Lingkungan di Tanjung Belit

  • Kamis, 19 Juni 2025 - 05:36 WIB

KLIKMX.COM, KAMPAR - Kapolda Riau Irjen Dr Herry Herjawan SIK MH MHum
membacakan puisi sebagai tanda dibukanya acara Bakti Religi dan Peduli Lingkungan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025.

Kegiatan ini digelar di Kemping Ground, Kampung Tongah, Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Rabu (18/6/2025) malam.

HONDA 2025

Puisi tersebut merupakan buah karya Irjen Herry Herjawan bersama penyair Nandika Putra, tentang filosofi mendalam khas Melayu, bahwa keadilan bukan hanya untuk manusia, tapi juga untuk alam dan lingkungan.


Lantunan puisi Kapolda, di Melayu aku bertanya wahai angin dari timur sampaikan salamku padamu, pada hutan yang hampir jadi taba. Pada sungai yang menangis dalam sunyi alirannya. Di tanah Melayu masih adakah nyanyi pantun yang menjaga bumi.

“Atau semua telah jadi cerita, cerita hutan yang ditebang tanpa timbang. Sungai yang dicemari nana pembangunan”,
“Darah yang kini bertukar jadi abu dan amarah''.

“Dulu Datuk nenek kami menanam syair, di balik ladang, di tepi sungai laut di dasar doa. Mereka berkata, kalau engkau rusak rimba. Maka anak cucumu kehilangan rimba”.


''Kalau engkau rusak adat, maka engkau hanyut tak bersemat. Tapi kini hutan ditebang demi kuasa, sungai ditambang demi laba. Gunung dilukai, tanah dijual dan adat tinggal di museum suara”.

“Wahai hutan bukit tiga puluh, wahai tanah zamrud yang tak lagi jernih. Wahai gambut yang terbakar dalam senyap. Kami bersaksi bahwa kami pernah hidup di bawah daun yang bersejuk. Bahwa kami telah menyusui bumi yang penuh bertuah”.

“Tapi kini kami telah bangkit dengan syair ditangan kami, dengan pantun di dada kiri. Dengan adab yang tidak bisa dibeli. Dengan bumi yang tidak sudi untuk dibagi”.

“Wahai anak Melayu jika kau cinta tanah ini, maka cintailah angin, maka jagalah sungai-sungai yang ada. Maka rawatlah hutan, karena di situlah nenek moyang mu menitipkan hidup, bukan sekadar warisan. Tapi amanah”.

“Di tanah Melayu aku tak sekedar membaca syair. Aku bersaksi atas luka, aku berjanji atas cinta dan aku bersumpah. Bumi bukan warisan, tapi titipan yang harus kita pulangkan dalam utuh dan beradap”. 

“Tuah jalan ada pada alurnya, tuah laut ada pada ombaknya. Tuah hutan ada pada rimba nya dan tuah manusia ada pada budi baik kita semua dalam menjaga alam dan hutan” 

“Melindungi Tuah Menjaga Marwah. Tak Melayu Hilang di Bumi,” kata Kapolda menutup puisinya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh Remon Damora dan sebuah lagu yang dibawakan Prof Tomi Awi berjudul Angin Malam.

Pada sesi inti, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan tausiyah yang mengingatkan bahaya keserakahan dan dampaknya terhadap lingkungan. Ia menyoroti praktik penangkapan ikan dengan cara-cara yang merusak.

"Dulu orang pakai akar tuba, ikan hanya pingsan, yang besar diambil, yang kecil tetap hidup. Sekarang dibom, semua mati, anak cucu kita tidak lagi bisa makan ikan. Sekarang banyak tepung rasa ikan, rasa ayam, rasa sapi, tapi tidak ada ikannya, tidak ada ayamnya, tidak ada sapinya. Ini memicu kanker, memicu penyakit," ujar Tuan UAS dengan lantang.

Menurut UAS, bencana ini bermula dari keinginan manusia yang terlalu ingin cepat kaya dan menjadi hebat tanpa memikirkan dampak bagi orang lain. ''Mudah-mudahan kita selamat dari perbuatan zalim. Insyaallah, aamiin," ucapnya dengan penuh harapan.

Dalam tausiyahnya, UAS juga mengajak seluruh peserta merekam dan membagikan momen acara ini agar pesan-pesan kebaikan bisa tersebar luas.
"Acara ini spesial, ada puisi, lagu, sambutan, penghargaan, muhasabah, dan zikir. Semoga malam ini berkesan buat kita semua. Jangan lupa tonton ulang di channel Ustadz Abdul Somad Official," pesannya.

Kegiatan ditutup dengan renungan malam yang dipimpin Ustadz Kurtubi dan diakhiri dengan doa bersama. Suasana terasa khidmat dan penuh kehangatan kebersamaan.

Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo, jajaran Forkopimda, para Bupati/Walikota, serta tokoh-tokoh inspiratif seperti Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Rocky Gerung (RG). Ribuan warga tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang sangat bermakmana untuk kepentingan masyarakat luas tersebut. ***



Baca Juga