Bersama Kapolda dan 2 Bupati Tenangkan Massa AMMP, Gubri: Kami Sampaikan Aspirasinya ke Pusat

  • Rabu, 18 Juni 2025 - 12:05 WIB

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Ribuan massa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan (AMMP) yang menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di kawasan Bundaran Zapin hingga depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, akhirnya ditemui Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid bersama Kapolda Riau Irjen Herry Herjawan, Rabu (18/6/2025). 

Hal itu juga diikuti dua bupati terkait yakni Bupati Pelalawan Zukri M dan Bupati Indragiri Hulu (Inhu) Ade Agus Hartanto yang bertujuan menenangkan dan mendengarkan aspirasi massa.

HONDA 2025

Gubri saat menjumpai massa aksi langsung naik ke atas mobil yang dijadikan mimbar bagi orator untuk menenangkan ribuan orang tersebut. Di atas mimbar, Gubri berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat yang mempermasalahkan relokasi yang dilakukan Satgas Penindakan Perambahan Hutan (PPH), yang dipimpin langsung Menteri Pertahanan.


“Insyaallah kita akan sampaikan kepada Bapak yang membuat kebijakan yakni Presiden Republik Indonesia, diwakilkan Menteri Pertahanan (Menhan) terhadap penerbitan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN),” kata Gubri.

Melalui upaya yang akan dilakukan Gubri berjanji akan menyelamatkan warga di TNTN yang terdampak relokasi. “Bapak ibu kami tahu kalian adalah warga kami yang perlu juga kami selamatkan,” kata Gubri, betul disambut teriakan massa aksi.

“Tentu aspirasi bapak itu menjadi atensi khusus bagi kami dalam rangka menyelesaikan persoalan-persoalan”.


“Tadi disampaikan beberapa hal terkait kehidupan masyarakat di sana, jika ditertibkan bagaimana sekolah anaknya, bagaimana anaknya kuliah, bagaimana juga anak-anak yang ada di pondok pesantren”.

“Itu bagian yang tak terpisahkan, ketentraman warga di sana. Kami akan sampaikan aspirasinya bersama Bupati Pelalawan, Bupati Inhu dan Kapolda Riau ke Pemerintah Pusat,'' kata Gubri.

Di tempat yang sama, Kapolda Riau Irjen Herry Herjawan mengucapkan terima kasih atas aksi damai yang dilakukan massa aksi. “Saya menyampaikan banyak terima kasih atas partisipasi aktif datang jauh-jauh dari Pelalawan ke sini (Pekanbaru, red) kurang tidur. Aspirasi akan dikawal Gubernur Riau,” kata Kapolda.

''Tentunya penyampaian aspirasi ini harus seimbang, harus tertib. Agar aspirasi yang disampaikan didengar semua pihak pemilik kompetensi itu harus tertib jangan tercoreng dengan melakukan pengerusakan alam,” pesan Kapolda.

Aksi ribuan massa ini menuntut legalisasi lahan tempat tinggal yang berada di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Dalam aksi yang diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari orang tua, remaja, hingga anak-anak, para demonstran menyuarakan harapan agar lahan yang telah menjadi tempat tinggal dan sumber penghidupan mereka selama bertahun-tahun mendapatkan pengakuan hukum. Mereka dengan tegas menolak relokasi paksa.

"Kami meminta agar lahan kami diputihkan dan diakui secara legal. Kami tidak mau direlokasi secara paksa dari tanah yang sudah menjadi tempat hidup kami selama ini," teriak salah satu orator dari atas mobil komando.

Massa yang memadati lokasi aksi membawa bendera Merah Putih, spanduk, pengeras suara, dan poster yang berisi seruan kepada pemerintah untuk berpihak pada rakyat kecil. Mereka juga meminta Gubernur Riau turun tangan secara langsung dan memfasilitasi dialog dengan pemerintah pusat agar persoalan ini segera menemukan jalan keluar yang adil.

Aksi yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB itu dikawal ketat oleh aparat kepolisian. Kawat berduri dipasang di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Riau, dan barikade polisi disiagakan untuk menjaga situasi tetap kondusif serta mencegah massa memasuki area perkantoran. 

Sejumlah jalan protokol di sekitar lokasi aksi pun terpaksa ditutup, hingga menyebabkan kemacetan panjang. ***



Baca Juga