Ribuan Massa AMMP Tuntut Legalisasi Lahan di TNTN
- Rabu, 18 Juni 2025 - 09:25 WIB
- Reporter : Hendra Bakti
- Redaktur : Armazi Yendra

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Ribuan massa yang tergabung dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan (AMMP) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di kawasan Bundaran Zapin hingga depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Rabu (18/6/2025).
Di kesempatan itu mereka menyuarakan tuntutan terkait legalisasi lahan tempat tinggal di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Dalam orasinya, para demonstran meminta agar pemerintah memberikan pengakuan hukum atas lahan yang selama ini menjadi tempat tinggal dan sumber penghidupan mereka. Mereka menolak relokasi paksa yang dianggap merugikan masyarakat.
“Kami meminta lahan kami diputihkan dan diakui secara legal. Kami tidak ingin direlokasi secara paksa dari tanah yang sudah menjadi tempat kami hidup selama bertahun-tahun,” teriak salah seorang orator.
Aksi damai ini diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari orang tua, remaja, hingga anak-anak. Massa datang ke lokasi membawa bendera Indonesia, spanduk, pengeras suara, dan poster yang berisi seruan kepada pemerintah agar berpihak pada rakyat kecil sejak subuh dari Pelalawan.
Mereka juga mendesak Pemerintah Provinsi Riau untuk turun tangan mencarikan solusi dan membuka ruang dialog dengan pemerintah pusat agar aspirasi mereka bisa didengar dan ditindaklanjuti secara adil.
Pantauan Pekanbaru MX (Group Klikmx.com) di lapangan, aksi yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Kawat berduri dipasang di sekitar pintu gerbang Kantor Gubernur Riau, dan barikade polisi dibentuk untuk menjaga situasi tetap kondusif serta mencegah massa masuk ke area perkantoran.
Sementara itu, sejumlah ruas jalan protokol di sekitar lokasi aksi terpaksa ditutup dan menyebabkan kemacetan panjang.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di lokasi aksi dengan mengenakan pita berwarna hijau sebagai tanda solidaritas. Belum ada perwakilan resmi dari pemerintah yang menemui mereka untuk berdialog.
Massa pun berkomitmen akan terus menyuarakan tuntutan mereka hingga mendapatkan kepastian dari pihak berwenang. ***