Tak Respon Video Call Petugas Lapas, Napi Asimilasi Akan Dijebloskan Masuk Sel

  • Jumat, 26 Juni 2020 - 19:41 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU--Divisi Pemasyarakatan (Divpas) Riau mengakui, paska pemberian Program Asimilasi kepada 2.220 napi di Riau, dalam rangka pencegahan penuluran Covid-19 201 orang mendapat integrasi. Sebanyak 16 orang diamankan kembali oleh pihak kepolisian.

Dengan temuan ini, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Riau, Maulidi Hilal, Jumat (26/6/2020) mengatakan, pihaknya akan menindak langsung warga binaan yang menjalankan asimilasi dan integrasi jika tidak merespon telepon dari petugas lembaga pemasyarakatan.


''Dengan kondisi masih Covid-19, bagi napi Asimilasi dan integritas yang tidak merespon, saat video call akan ditindak tegas.


''Kalau tidak merespon, kita anggap pelanggaran,'' kata Hilal.

Maka, jika napi tersebut tidak merespon pihaknya akan mengambil langkah menjemput napi tersebut.

''Vicall ini dilakukan karena masih Covid-19, maka napi tidak perlu melapor ke Napas,'' terang Hilal.


Hilal berharap, agar seluruh warga binaan yang diminta berada di rumah agar merespon upaya komunikasi dengan balai pemasyarakatan. 

''Sanksinya, vicall petugas tidak diangkat, napi akan kami jemput dan kami masukkan kembali ke dalam sel,'' ungkap Hilal.


Peran  Double

Di tengah  vaksin atau obat Covid-19 masih belum ditemukan semua pihak di Bumi Lancang Kuning, turut memberikan kontribusi perang melawan wabah mematikan ini. Salah satunya, rumah tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Riau.

Dengan kondisi ini, Kadiv Pemasyarakatan, Maulidi Hilal mengatakan, tugas pihaknya menjadi double saat ini.

''Di masa Covid-19 ini, tugas kami semakin berat. Mencegah wabah ini masuk dan membina napi,'' terang Hilal.

Maka dengan kondisi Vaksin Covid-19 belum ditemukan, pihaknya saat ini terus meningkatkan kewaspadaan.

''Kami akan terus bekerja optimal, agar napi di rutan dan Lapas tidak terkena Covid-19,'' beber Hilal.

Menurut Hilal, bentuk kewaspadaan pihaknya yakni dengan menyiapkan alat cuci tangan dan pengukur suhu tubuh bagi keluarga napi yang mengantarkan makanan.

Selain itu, saat makanan akan diberikan kepada napi terlebih dahulu pihaknya, dalam hal ini petugas mengganti kemasan makanan.

Langkah ini, sebut Hilal, dilakukan mengingat bahwa rata-rata isi ruangan rutan Kelas I Pekanbaru dan lainnya diisi banyak orang.

Karena itu, pihaknya khawatir jika satu orang terpapar maka akan dapat menjangkit teman-temannya satu sel.

''Jauh-jauh hari kami sudah lakukan langkah-langkah antisipasi agar Covid-19 tak masuk ke Rutan dan Lapas di Riau,'' ungkap Hilal.***



Baca Juga