Prihatin terhadap 7 Guru hanya Terima Gaji Rp200 Ribu, Anggota DPRD Pelalawan Batu Uang Pribadi
- Selasa, 29 Juli 2025 - 04:10 WIB
- Reporter : M Said
- Redaktur : Yendra

KLIKMX.COM, PANGKALANKERINCI - Sejumlah guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 020 Bukit Sako, Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, datang mengadu ke Kantor
DPRD Pelalawan, Pangkalan Kerinci.
Kehadiran tujuh guru honorer komite itu dalam rangka curhat ke wakil rakyat, terkait gaji yang mereka terima setiap bulannya hanya Rp200 ribu sejak dua tahun lalu, dan dibayarkan setiap enam bulan sekali.
"Kami hanya mendapatkan Rp200 ribu gaji per orang dari dana BOS," kata Berliana Barus, salah satu guru honorer yang datang curhat ke DPRD Pelalawan, Senin (28/7/2025) siang kemarin.
Sebelumnya keluhan nasib mereka telah disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, tetapi tidak kunjung ada solusi, hingga tidak sanggup lagi mengajar dengan kondisi gaji yang sangat kecil tersebut.
Sementara dari curhatan para guru honor itu, biaya operasional yang dikeluarkan selama mengajar lebih besar dari gaji diterima hanya Rp200 ribu dana BOS.
Prihatin terhadap 7 guru honor hanya terima gaji Rp200 Ribu yang diterima oleh Wakil Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH MH didampingi Efrizon SH dan beberapa anggota dewan lainnya, membuat miris.
Merasa perihatin, usai mendengar curhatan para guru honor tersebut, Efrizon anggota DPRD dari Fraksi PAN langsung memberikan bantuan dengan mengunakan uang pribadinya kepada untuk 7 guru honor tersebut sebesar Rp1 juta per orang dengan total Rp7 juta.
"Untuk bulan ini kita yang bantu gajinya. Dengan mengunakan uang pribadi saya. Sebagai langkah cepat untuk memberikan solusi. Agar para guru tetap bisa mengajar," ungkap Efrizon, Anggota DPRD dapil 1 Pangkalan Kerinci kepada awak media.
Namun lebih ironi lagi, ketika para guru honor ini tidak mengajar dan berhenti, murid kelas 1 sampai kelas 6 di SDN 020 Bukit Sako sebanyak 130 orang akan terlantar.
"Ini harus cepat diatasi. Kita minta Pemda dan Dinas Pendidikan memikirkan nasib mereka ini dan mencarikan solusi, jangan sampai berhenti. Kasihan anak-anak sekolah di sana," tetas Efrizon.
Setelah mendapat bantuan secara pribadi dari anggota DPRD Pelalawan, para pahlawan tanpa jasa sedikit lega dan tersenyum, saat akan pulang. Walau bulan depan belum jelas apa ada penambahan atau masih tetap menerima gaji Rp200 ribu.
Wakil Ketua I DPRD Pelalawan, Baharudin SH menyebutkan, para guru honorer datang curhat tidak tahan karena gaji cuman Rp200 ribu, jadi ingin mundur mengajar di SDN 020 bukit Samo.
"Para guru honor itu datang mengadu berniat mundur karena gaji yang diterima tidak sesuai lagi. Padahal mereka telah mengabdi sebagai pengajar sudah bertahun-tahun," ujar Waka I DPRD Pelalawan.
Dipaparkan Baharudin, untuk mencari solusi jangka panjang salah satunya pihaknya perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Langgam agar dapat membantu terkait persoalan yang dialami para guru tersebut, melalui dana CSR-nya.
“Mereka sudah lama mengabdi di sana. Kita minta perhatian seluruh perusahaan yang ada di sana untuk membantu para guru honor ini melalui dana CSR-nya. Mudah-mudahan perusahaan bersedia membantu secara gotong royong,” pinta politis Golkar itu.
Sementara itu, Plt Kepala Disdikbud Pelalawan Leo Nardo SPd, membenarkan ada 7 guru honor komite itu hanya digaji Rp200 per bulan karena dana BOS yang didapat tidak besar. Hanya satu guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang merangkap sebagai Kepala Sekolah (Kepsek).
"Sudah kita bicarakan dengan Bupati dan BKPSDM Pelalawan. Tapi pengunaan dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) hanya 20 persen untuk membayar gaji guru honor komite," ujar Plt Kadisdikbud Pelalawan, Leo Nardo.
“Terima kasih hari ini, Pak Efrizon telah menyumbang. Untuk gaji 7 guru honor SDN 020 Bukit Sako untuk bulan ini sebesar Rp1 juta per orang,” pungkasnya. ***