Minyak Sawit Dikonferensikan, 1.500 Pebisnis Akan Hadir

  • Jumat, 28 Oktober 2022 - 09:12 WIB


KLIKMX.COM, JAKARTA – Konferensi tahunan tentang minyak sawit' style='color:#0078b8;'> kelapa sawit' style='color:#0078b8;'> kelapa sawit yang akan diselenggarakan di Bali pada 2-4 November 2022, dipastikan akan diikuti lebih dari 1.500 pelaku bisnis. Mereka berasal dari 35 negara. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebut, acara yang bernama Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) sebagai yang terbesar di dunia.

’’Hingga sepekan sebelum penyelenggaraan acara, lebih dari 1.500 pelaku bisnis dari 35 negara akan hadir dalam kegiatan konferensi dan ekhibisi minyak sawit IPOC 2022 and 2023 Price Outlook,” kata Chairperson IPOC 2022 Mona Surya dalam keterangan persnya, Kamis (27/10/2022).


Kata Mona,sebelumnya dalam dua tahun terakhir, kegiatan tersebut dilakukan secara daring akibat pandemi covid-19. Kini, pada IPOC ke-18 kembali dilaksanakan secara tatap muka langsung. Pelaku bisnis dalam mata rantai industri sawit global sangat antusias menyambut konferensi yang salah satu topik diskusinya membahas outlook harga crude palm oil (CPO' style='color:#0078b8;'>CPO) tahun 2023. ’’Untuk konferensinya sendiri akan diikuti lebih dari 1.200 peserta, ratusan lainnya yang hadir pada acara ini adalah para exhibitor dan pengunjung pameran,” ujar Mona.


Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono mengatakan, IPOC 2022 adalah acara yang sangat strategis untuk menganalisis kondisi pasar minyak nabati global tahun depan. Apalagi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan pada pasar minyak nabati dunia belum normal sebagai dampak perang Rusia dengan Ukraina.

’’Tentu saja kita prihatin dengan situasi geopolitik di daratan Eropa dan semoga perang segera usai. Dalam situasi ketidakpastian ini, komoditas minyak sawit menjadi penyelamat dalam menjaga stabilitas keamanan pangan global,” kata Joko seperti dikutip dari laman Jawapos.com.

Situasi geopolitik di Eropa ini akan menjadi bahasan pada hari pertama konferensi. Hadir sebagai pembicara pada sesi hari pertama  antara lain Andri Hadi (Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luxemburg, dan Uni Eropa), Prof Pietro Paganini (John Cabot University, Roma), dan Khor Yu Leng (ekonom Singapura).


Pada sesi hari kedua IPOC, para pakar komoditas global seperti James Fry (LMC International) dan Thomas Mielke (Oil World) akan mengulas faktor-faktor yang akan mempengaruhi supply and demand dalam pasar minyak nabati dunia. Selain James Fry and Thomas Mielke, pakar komoditas yang juga akan menyampaikan analisisnya antara lain Nagaraj Meda (TransGraph) dan Dorab Mistry (Godrej International Ltd).

Mona Surya mengatakan, IPOC 2022 akan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga akan menyampaikan keynote speech. Selain konferensi dan ekshibisi, IPOC juga dimeriahkan dengan berbagai acara lain seperti turnamen golf dan networking night sebagai sarana ramah tamah antar peserta konferensi.

’’Selain isu-isu global, IPOC juga akan mendiskusikan dinamika sektor kelapa sawit Indonesia sepanjang tahun 2022. Tentu saja kebijakan minyak sawit dalam negeri ini juga akan berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran minyak sawit dalam pasar minyak nabati global,” ungkap dia.(jpg)



Baca Juga