Abdul Malik Rumbiak, Tokoh Papua di Riau, 25 Tahun Menyatu di Bumi Melayu

  • Minggu, 01 September 2019 - 12:24 WIB


KORANMX.COM, PEKANBARU -- Abdul Malik Rumbiak atau akrab disapa Pace, salah seorang tokoh Papua di Riau, meminta para mahasiswa asal Papua yang sedang studi di Pekanbaru, Riau tetap fokus belajar untuk menyelesaikan studi mereka.

"Dan tidak terprovokasi aksi di Manokwari, dan beberapa tempat di Papua," ucapnya ketika berbincang dengan koranmx.com, Ahad (1/9/2019).


Pria humoris ini sudah 25 tahun tinggal di Pekanbaru. Sebagai orang Papua dengan kultur yang terkenal keras, ia mencoba peruntungan dan mengadu nasib di bumi Melayu yang dikenal dengan kulturnya yang lembut. Sangat bertolak belakang dengan pembawaan jamaknya orang dari bumi mutiara hitam tersebut.


BACA JUGA:

Gelar Malam Keakraban, Mahasiswa Papua Riau Deklarasi Cinta NKRI

"Orang Papua terkenal keras karena terbiasa dengan alamnya yang juga keras di tanah Papua. Namun jadikan hal tersebut sebagai tantangan juga buat mahasiswa Papua untuk bisa menyatu dan berbaur dengan masyarakat setempat. Terutama di negeri Melayu yang dikenal ramah dan santun ini," ungkapnya.


Nasib membawanya ke pelaminan dengan menyunting
seorang wanita Asli Kampar. Dari pernikahannya tersebut ia dianugerahi dua orang anak.

Pace saat ini merasa bahagia dan nyaman tinggal di Tanah Melayu dan telah menjadi bahagian orang Riau. Tapi tetap dituakan orang Papua.

Untuk tetap mengenang kampung halamannya Pace dan istrinya membuka usaha kantin di areal kampus tempat ia bekerja sebagai sekurit.  Ada makanan khas Papua yang ia sediakan.

Usaha kantin yang ia kelola berdua istrinya berkembang maju.   Mereka bahkan menggratiskan makanan khas Papua berupa "Papeda" setiap hari Jumat .

"Biar barokah dan menambah rezki. Tiap Jumat makanan Papeda gratis. Siapa saja boleh mencobanya," ucap pria supel dan humoris tersebut.

Menyikapi situasi di Papua yang beberapa waktu belakangan bergejolak, Pace mengimbau mahasiswa Papua di Riau untuk tidak terpancing emosional. Hingga beberapa waktu lalu puluhan mahasiswa Papua yang sedang menimba ilmu di beberapa perguruan Tinggi di Pekanbaru yang tergabung dalam Mahasiswa Papua Riau (Himapari) mendeklarasikan diri, untuk selalu setia dan cinta pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pace tidak  henti-hentinya memberikan pesan kepada mahasiswa-mahasiswa Papua dan Papua Barat yang sedang menuntut ilmu di beberapa universitas di Pekanbaru agar selalu dapat menyesuaikan diri, karena masyarakat Papua dan masyarakat Tanah Melayu Riau memiliki kultur yang berbeda.

"Saya berharap adik-adik asal Papua yang tengah belajar di Pekanbaru ini tetap fokus kuliah di tanah Melayu ini. Jangan mudah terprovokasi dan terpengaruh hal-hal tidak baik" pesan Pace.***



Baca Juga