- Beranda
- RIAUSTORIA
- Harimau Sumatera Serang Pekerja di Pelalawan hingga Tewas
Harimau Sumatera Serang Pekerja di Pelalawan hingga Tewas
- Rabu, 19 Maret 2025 - 11:22 WIB
- Reporter : Hendra Bakti
- Redaktur : Armazi Yendra

KLIKMX.COM, PELALAWAN - Konflik antara manusia dan satwa liar kembali terjadi di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Seorang pekerja kontraktor di bidang pemeliharaan tanaman, Yafao Zebua (50), ditemukan tewas setelah diserang Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Kejadian tragis ini dilaporkan oleh perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) pada Kamis, 13 Maret 2025, sekitar pukul 19.00 WIB.
Korban dilaporkan mengalami luka serius akibat cakaran di kepala bagian belakang, leher, serta luka robek pada paha kanan.
Setelah menerima laporan tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau langsung berkoordinasi dengan pihak perusahaan dan mengambil langkah-langkah penanggulangan.
Pada Jumat 14 Maret 2025, BBKSDA Riau menurunkan Unit Penyelamatan Satwa (UPS) untuk melakukan kajian di lokasi kejadian.
Tim juga memasang dua unit perangkap (boxtrap) di lokasi serangan dan dekat area camp pekerja, yang diketahui sebagai jalur lintasan harimau berdasarkan jejak yang ditemukan.
Selain itu, tim juga melakukan patroli bersama serta sosialisasi kepada para pekerja mengenai langkah-langkah keselamatan jika bertemu harimau di area kerja.
Hanya dalam waktu dua hari, pada Ahad 16 Maret 2025, seekor Harimau Sumatera berhasil masuk ke dalam perangkap yang dipasang di lokasi kejadian. Kemudian, tim segera melakukan evakuasi ke camp pekerja menggunakan kendaraan air, lalu memindahkan harimau tersebut ke kandang habituasi.
“Harimau ini akan menjalani observasi dan rehabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya,” kata Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan.
Sebagai tindakan pencegahan, BBKSDA Riau meningkatkan patroli di wilayah rawan konflik, memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara menghadapi satwa liar, serta mendorong penerapan sistem peringatan dini di kawasan yang berbatasan dengan habitat harimau.
Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, menyampaikan, bahwa upaya mitigasi konflik satwa liar akan terus diperkuat melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, perusahaan swasta, akademisi, dan organisasi konservasi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan jejak atau melihat keberadaan Harimau Sumatera di sekitar permukiman melalui call center BBKSDA Riau atau aparat desa setempat,” pesan Genman.
Ia pun juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan perburuan terhadap satwa yang menjadi mangsa alami harimau, seperti rusa dan babi hutan. Hal itu guna menjaga keseimbangan ekosistem di alam liar. ***