Polres Inhu Beri Imbauan Terkait Meninggalnya Bocah SD Korban Diduga Penganiayaan

  • Sabtu, 31 Mei 2025 - 18:19 WIB

KLIKMX.COM, INHU – Kejadian memilukan yang menimpa seorang siswa sekolah dasar kelas II berinisial CB (8), warga Desa Buluh Rampai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami dugaan penganiayaan beberapa waktu lalu menyita perhatian luas dari masyarakat, terutama karena korban masih anak-anak dan diduga terjadi di lingkungan sekolah.

Menurut laporan polisi yang diterima oleh Polres Inhu, kasus ini dilaporkan oleh paman korban JB (45) yang menyampaikan bahwa korban mengalami kekerasan fisik hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) sekira pukul 02.00 WIB di RSUD Indrasari, Pematang Reba. 

HONDA 2025

Sebelumnya, korban sempat dirawat di beberapa fasilitas kesehatan swasta hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Indra Sari Pematang Reba. 


Sementara itu, pihak kepolisian langsung melakukan otopsi terhadap jenazah korban mulai pukul 17.30 hingga 20.00 WIB. Otopsi dilakukan oleh tim forensik dari Biddokes Polda Riau yang dipimpin oleh AKBP Suprianto, bersama dr. M. Tegar Indrayana, Sp.FM. Hasil lengkap dari proses otopsi ini masih dalam tahap analisis oleh tim forensik.

Menanggapi ramainya spekulasi dan reaksi publik atas kejadian ini, Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar, S.I.K., M.Si melalui Kasi Humas Polres Inhu Aiptu Misran, S.H., menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi.

“Kami mengimbau agar seluruh masyarakat bersabar dan tidak menggiring opini sebelum hasil penyelidikan dan analisis forensik selesai. Saat ini proses hukum sedang berjalan dan kasus ini sama sekali tidak berkaitan dengan isu agama atau SARA, kami pastikan itu,” tegas Aiptu Misran dalam keterangannya kepada Pekanbaru MX.


Polres Inhu juga menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini dengan profesional, transparan dan sesuai hukum yang berlaku. 

"Kita semua tentu sangat prihatin atas kejadian ini, namun penting untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya. Mari kita percayakan penanganan kasus ini kepada pihak berwenang,” sebutnya.

Hingga saat ini, penyidik terus mendalami kronologi kejadian dan telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua korban. 

Penyidik juga sedang mengumpulkan bukti pendukung lainnya untuk memastikan penyebab kematian korban secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dengan mengedepankan scientific investigation. 

Kejadian ini menjadi sorotan masyarakat Kabupaten Inhu, terlebih karena menyangkut keselamatan anak di lingkungan sekolah. 

Polres Inhu juga menghimbau agar masyarakat agar tidak terpancing provokasi dan tetap menunggu hasil resmi dari penyelidikan.(***)



Baca Juga