3.508 Personel & 62 Pos Disiapkan untuk Operasi Ketupat 2024 di Riau, Kapolda: Mudik Aman dan Ceria

  • Kamis, 28 Maret 2024 - 16:42 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU - Sebanyak 3.508 personel gabungan dan 62 pos disiagakan untuk menyukseskan operasi Ketupat Lancang Kuning pada Hari Raya Idul Fitri 1445 hijriah di Provinsi Riau.

Hal ini disampaikan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal SIK MH, saat membuka rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning (Ops KLK) 2024 di  salah hotel berbintang di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Kamis (28/3/2024).


“Operasi KLK ini akan digelar selama 13 hari yang dimulai pada 4 hingga 16 April 2024,” kata Kapolda Iqbal.


Kapolda merincikan, 3.508 personel gabungan yang terlibat di antaranya 258 personel Polda Riau, 1.421 personel dari Polres dan jajaran serta 1.829 dari stakeholder dan instansi terkait.

Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024 yang digelar selama 13 hari mulai 4 April hingga 16 April 2024 ini merupakan operasi khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia.

“Tujuannya ingin memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat, mudik aman, ceria dan damai,” ucap mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat ini.


Menurutnya, pihaknya sebelumnya telah melakukan berbagai upaya keras untuk menyukseskan pengamanan dan memperlancar arus lalu lintas serta melaksanakan rekayasa lalu lintas di titik-titik rawan untuk meminimalisir kecelakaan dan tindak kejahatan.

Hal lainnya yang dipersiapkan adalah mendirikan 62 Pos dengan rincian 37 Pos PAM, 4 Pos Terpadu dan 22 Pos Pelayanan.

“Pos PAM ini tersebar di 12 kabupaten kota,” sebut Ketua Alumni Akpol 1991 itu.

Lanjut Irjen Iqbal, permasalahan kelancaran arus mudik dan arus balik juga tidak kalah penting, terutama safety dan security pada arus mudik dan balik meliputi jalur darat, laut dan udara. 

Jenderal bintang dua ini mengajak semua pihak yang terlibat harus yakinkan bahwa tugas-tugas kita meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga masyarakat harus diyakinkan meninggalkan rumah dalam keadaan aman, dan kita harus menjaganya. Upaya-upaya preemtif dari RT/RW dan stakeholder harus dimaksimalkan.

“Operasi ini tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada kerja sama dan kolaborasi yang maksimal, terstruktur dan sistematis antara seluruh pihak terkait,” ungkap mantan Kadiv Humas Polri ini.

Kapolda yakin kolaborasi dan sinergi dapat memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan negara, khususnya masyarakat Provinsi Riau yang sangat kita cintai. ***



Baca Juga