Ekonomi

Luhut Respon 7 Desakan Darurat Aliansi Ekonom Indonesia

  • Sabtu, 13 September 2025 - 14:42 WIB

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa pemerintah aware terhadap berbagai persoalan yang dihadapi. Karena itu ia memandang para ekonom sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat kebijakan.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) 
tersebut saat bertemu dengan Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) untuk merespons tujuh Desakan Darurat Ekonomi.

HONDA 2025

“Kami ingin mendengar langsung, dan menyampaikan apa yang telah pemerintah lakukan. Kami memastikan bahwa pemerintah aware terhadap berbagai persoalan yang dihadapi,” kata Luhut seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/9/2025).


Kepada para anggota Aliensi Ekonom Indoenesia dalam pertemuan itu, Luhut menyebut,   pemerintah memandang para ekonom sebagai mitra strategis  dalam memperkuat kebijakan.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kabinet Jokowi itu, memastikan bahwa pemerintah mendorong deregulasi sebagai kunci penciptaan lapangan kerja dan penguatan pertumbuhan ekonomi. Termasuk percepatan digitalisasi melalui sistem Online Single Submission (OSS).

Saat ini, katanya, ada upaya relokasi beberapa perusahaan garment dan alas kaki di tengah proses negosiasi tarif dengan Amerika Serikat yang berpotensi menciptakan lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru.


Luhut juga mengutarakan bahwa  Dewan Ekonomi Nasional yang ia pimpin menekankan pentingnya penguatan kualitas belanja dan peningkatan penerimaan negara melalui digitalisasi.

Salah satu pilot project yang segera dijalankan adalah digitalisasi penyaluran bantuan sosial.

Menurut Luhut, langkah ini tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga memungkinkan efisiensi anggaran karena bantuan akan lebih tepat sasaran dan langsung dirasakan masyarakat.

Ketua DEN itu menggarisbawahi kolaborasi erat antara pemerintah, para ekonom, dan dunia akademik merupakan kunci membangun fondasi ekonomi nasional yang tangguh dan berkeadilan.

“Masukan bapak dan ibu sangat dibutuhkan, apakah kami di pemerintah sudah on the right track atau belum. Saya butuh feedback dari semuanya untuk menjadi bahan diskusi kami di pemerintahan,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan AEI Jahen F. Rezki menyampaikan apresiasi kepada DEN atas kesempatan menyampaikan pandangan ekonom secara langsung.

“Ini adalah diskusi yang produktif dan kami berharap agar desakan yang disusun perlu dijadikan pertimbangan pemerintah untuk pembuatan kebijakan kedepannya dan diskusi seperti ini dapat dilakukan secara berkala,” tutur Jahen.

Sebelumnya, AEI menyampaikan tujuh Desakan Darurat Ekonomi pada Selasa (9/9/2025). Ini 7 tuntutan tersebut;

Pertama, perbaiki secara menyeluruh misalokasi anggaran yang terjadi dan tempatkan anggaran pada kebijakan dan program secara wajar dan proporsional.

Kedua, kembalikan independensi, transparansi, dan pastikan tidak ada intervensi berdasarkan kepentingan pihak tertentu pada berbagai institusi penyelenggara negara.

Ketiga, hentikan dominasi negara yang berisiko melemahkan aktivitas perekonomian lokal.

Keempat, deregulasi kebijakan, perizinan, lisensi, dan penyederhanaan birokrasi yang menghambat terciptanya iklim usaha dan investasi yang kondusif.

Kelima, prioritaskan kebijakan yang menangani ketimpangan dalam berbagai dimensi.

Keenam, kembalikan kebijakan berbasis bukti dan proses teknokratis dalam pengambilan kebijakan serta berantas program populis yang mengganggu kestabilan dan prudensi fiskal.

Ketujuh, tingkatkan kualitas institusi, bangun kepercayaan publik, dan sehatkan tata kelola penyelenggara negara serta demokrasi.  (*)



Baca Juga