DPRD Kampar Tengahi Bentrok Warga dengan  PT AWR

  • Senin, 22 Februari 2021 - 22:17 WIB


KLIKMX.COM, KAMPAR -- Ketua Komisi I DPRD Kampar M Anshor mempertanyakan hasil perjanjian perdamaian antara warga Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir  dengan security PT AWR anak perusahaan RAPP, berapa waktu lalu. Di mana masyarakat terlibat bentrok dengan security perusahaan NWR dicari cari polisi.

“Peristiwa ini terjadi 3 Februari 2021,  di mana ada kesalahpahaman antara warga dengan security perusahaan AWR. Sehingga berujung bentrok. Namun masalah itu sudah diselesaikan dengan perdamaian berapa waktu lalu, tetapi malah melebar kembali,” ungkap Anshor, Senin (22/2/2021).


Dijelaskan Anshor, sepertinya perdamaian itu tidak dianggap oleh perusahaan, malah perusahaan melaporkan ini kepada pihak kepolisian setempat. 


“Sehingga dengan hal ini masyarakat menjadi ketakutan dan banyak yang meninggalkan kampung. Karena perdamaian yang kemarin tidak dianggap, malah sekarang lagi dicari pihak kepolisian di Kecamatan Kampar Kiri Hilir,” tuturnya.

Untuk itulah dirinya selaku Ketua Komisi I DPRD Kampar, akan membawa masalah ini ke DPRD Kampar, agar masalah bisa terselesaikan dengan baik dan masyarakat aman dan perusahaan juga nyaman. “Karena kedua belah pihak saling berdampingan dan tentunya harus saling terjaga ketentraman,” ungkapnya.

Sebab masalah ini menyangkut masyarakat banyak yang berada di rumah sendiri, kampung halaman sendiri namun mereka tidak bisa hidup tenang.  Aksi sweeping yang dilakukan pihak perusahaan dan keamanan membuat mereka tidak bisa tidur nyenyak, pagi hari saat membuka jendela mereka khawatir polisi sudah di depan pintu.


Ketakutan inilah yang disampaikan perwakilan warga  desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir kepada dirinya selaku ketua Komisi I DPRD Kampardi Teratak Buluh, Ahad (21/2) kemarin . Perwakilan warga ini terdiri dari kepala desa Radison, para ninik mamak dan tokoh masyarakat. Mereka menyampaikan bahwa banyak pria dan para suami meninggalkan rumah dan keluarganya karena ketakutan diangkut polisi.

Persoalan ini muncul saat adanya aksi bentrok antara warga dengan pihak perusahaan AWR yang merupakan anak perusahaan PT Riau Andalan Pulp and Paper. Walaupun sebenarnya sudah ada permintaan maaf dari warga, dan bahkan sudah ada perjanjian damai dan kesepakatan bersama, namun entah mengapa aksi sweeping ini masih dilakukan. 

“Tentu saja ini membuat warga yang tidak tahu apa apa dan tidak terlihat menjadi ketakutan,” ucapnya.

Anshor menyebutkan akan membahas ini dalam komisi I dan akan segera melakukan Rapat dengar pendapat, agar bisa dicarikan pokok masalah serta solusinya. “Namun langkah awal kami minta semua pihak saling menahan diri,” pesannya.

Terkait hal ini Kapolres Kampar AKBP. Muhammad Kholid yang dikonfirmasi melalui selulernya yang aktif tidak menjawab begitu juga pesan yang dikirim belum ada balasan. ***



Baca Juga