Polda Riau, Pemkab Siak- FPK Perkuat Sinergi Cegah Konflik SARA dan Jaga Kamtibmas

  • Selasa, 01 Juli 2025 - 09:38 WIB

KLIKMX.COM, MINAS - Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Siak menggelar kegiatan coffee morning bersama Polda Riau dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, dalam rangka memperkuat sinergi lintas sektor, mencegah potensi konflik bermuatan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA), di Pendopo Rumah Makan Gunung Tigo, Jalan Lintas Pekanbaru - Minas, Kecamatan Monas, Kabupaten Siak, Selasa (1/7/2025).

Seluruh pihak yang terlibat dalam coffee morning ini berkumpul dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat sinergi lintas sektor dalam mencegah potensi konflik sosial bermuatan Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kabupaten Siak.

HONDA 2025

Hadir dalam kegiatan ini, Pj Sekda Siak Dr Fauzi Asni MSi mewakili Bupati Siak, perwakilan Direktorat Intelkam Polda Riau, Camat Minas, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dari berbagai suku, serta pengurus FPK dan stakeholder lainnya.


Ketua FPK Kabupaten Siak, H Sukijo SH, dalam sambutannya menekankan bahwa forum seperti ini sangat penting sebagai ruang komunikasi antarsuku demi merawat persatuan di tengah keberagaman.
“Kita sering lupa pada empat konsensus kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan itu bukan alasan untuk konflik, tapi justru menjadi kekuatan pemersatu,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Pj Sekda Siak Dr Fauzi Asni menyampaikan bahwa Siak merupakan miniatur Indonesia dengan keberagaman suku dan budaya yang tinggi.
“Ada 34 suku yang hidup berdampingan di Siak. Ini bukan tantangan, tapi rahmat yang harus kita kelola bersama melalui komunikasi lintas budaya,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan dari Direktorat Intelkam Polda Riau, Ipda Alfi Syahri, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap inisiatif FPK. Ipda Alfi di hadapan forum menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga Kamtibmas dan mencegah konflik.


“Kepolisian tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh peran serta tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sebagai penengah dan penjaga kedamaian,” katanya.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai suku dan organisasi menyampaikan aspirasi. Isu-isu yang muncul antara lain adalah pentingnya pemerataan keadilan hukum tanpa diskriminasi, penyelesaian persoalan ekonomi sebagai akar konflik sosial, hingga perlunya pembentukan forum serupa di tingkat kecamatan.

Ketua IKBR Minas, Dolly Tampubolon, menilai pentingnya pengembangan wilayah sebagai strategi jangka panjang dalam meredam potensi konflik.

Sementara itu, Rozi Siswanto dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Minas menekankan perlunya penyelesaian konflik individu agar tidak meluas menjadi konflik antar suku.

Salah satu perwakilan masyarakat adat Suku Sakai juga turut bersuara dan berharap Pemkab Siak dapat bersikap tegas terhadap regulasi ketenagakerjaan, khususnya yang berkaitan dengan perusahaan yang beroperasi di wilayah mereka.

Kegiatan ditutup dengan pernyataan penegasan dari Pj Sekda Siak Dr Fauzi Asni, bahwa pencegahan konflik bukan hanya sebatas wacana, tetapi butuh aksi nyata dan berkelanjutan. “Kegiatan seperti ini akan terus kami dorong hingga ke tingkat kecamatan sebagai langkah konkret membangun harmoni,” pungkasnya.

Kegiatan coffee morning ini berhasil menyatukan persepsi seluruh elemen yang hadir bahwa menjaga persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika adalah komitmen bersama yang tidak bisa ditawar. 

Para tokoh masyarakat, pimpinan suku, dan unsur pemerintahan sepakat bahwa keberagaman suku dan budaya yang ada di Kabupaten Siak merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dirawat.

Kesepahaman ini menjadi titik tolak untuk memperkuat persatuan, mencegah konflik yang bermuatan SARA, dan mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, damai, serta harmonis di seluruh wilayah Kabupaten Siak. ***



Baca Juga