Disambut Tepuk Tepung Tawar, Menteri Kehutanan Meneteskan Air Mata Ingat Mendiang Ayah

  • Kamis, 24 April 2025 - 13:17 WIB

KLIKMX.COM, PEKANBARU – Suasana haru dan penuh makna menyelimuti Balai Adat Melayu Riau pada Kamis (24/4/2025), saat Gubernur Riau Abdul Wahid beserta istri menyambut kedatangan Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni dan istri, dengan prosesi adat Tepuk Tepung Tawar.
 
Penyambutan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk penghormatan tinggi atas kembalinya putra daerah ke tanah kelahiran, sekaligus pengingat akan akar budaya yang tak boleh dilupakan.

Prosesi adat yang dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Raja Marjohan Yusuf, dihadiri pula oleh para tokoh adat, Forkopimda Riau, sejumlah bupati, serta mantan Gubernur Riau seperti Saleh Djasit, Wan Abu Bakar, dan HM Rusli Zainal. 

HONDA ATAS

Tradisi Tepuk Tepung Tawar yang sarat doa dan simbol keselamatan ini mempererat semangat persaudaraan Melayu dan memperkuat identitas budaya daerah.


Dalam sambutannya, Gubernur Abdul Wahid menyampaikan rasa bangga dan harapannya kepada Menteri Kehutanan agar senantiasa ingat kampung halaman. 

“Ini bukan sekadar penyambutan, ini adalah pengingat bahwa Pak Menteri sedang 'balik kampung'. Kami berharap, Bapak tak melupakan Riau,” ujar Wahid.

Tak hanya menyentuh sisi budaya, Gubernur juga menyinggung kondisi ekonomi Riau yang stagnan dan perlunya menghidupkan kembali semangat Melayu Serumpun. Salah satu gagasan yang mengemuka adalah rencana pembangunan Jembatan Selat Malaka sebagai simbol konektivitas antarwilayah Melayu.


“Riau tak bisa terus bergantung pada sumber daya alam. Kita punya kekuatan besar dalam budaya dan adat. Kami ingin menjadikan Riau sebagai rumah besar rumpun Melayu,” harap Wahid. 

Gubri juga menegaskan pentingnya penyelesaian konflik masyarakat adat dan pengelolaan hutan yang lebih bijak. “Hutan adat harus dikelola oleh lembaga adat. Jangan ada lagi konflik yang tak kunjung selesai,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang tampil mengenakan pakaian adat Melayu berwarna hijau, tampak terharu menerima sambutan hangat tersebut. 

Dalam pidatonya, ia sempat terdiam dan menunduk haru saat mengingat mendiang ayahnya, Raja Ramli Ibrahim, seorang tokoh Muhammadiyah Riau.

“Maaf, saya teringat almarhum ayah saya,” ucapnya dengan suara berat sembari mengusapkan air mata yang sempat menetes di kelopak matanya.

“Sambutan ini sangat menyentuh, dan menjadi penyemangat saya untuk bekerja lebih keras demi negeri dan kampung halaman,” lanjutnya.

Raja Juli pun menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Riau di tingkat pusat, terutama dalam hal pelestarian hutan dan sinergi program pembangunan. 

“Dengan otoritas yang saya miliki, saya ingin berjalan bersama Pak Gubernur. Kita pastikan Riau lebih baik ke depan,” ujarnya.

Ia juga mengenang perjuangan orang tuanya yang mengutamakan pendidikan meski kondisi ekonomi keluarga terbatas. 
“Ayah saya selalu berkata, jika persoalan makan bentrok dengan pendidikan anak, maka dahulukan pendidikan. Nilai-nilai itu yang membawa saya ke titik ini,” tuturnya penuh haru.

Penyambutan yang khidmat dan emosional ini tidak hanya menjadi momen nostalgia bagi sang menteri, tetapi juga memperkuat semangat kolektif masyarakat Riau untuk terus menjaga adat, membangun negeri, dan tidak melupakan jati diri.

Sebelum kegiatan Tepuk Tepung Tawar, Gubri didampingi Forkopimda Riau menyambut kedatangan Menteri Kehutanan dan isteri di Bandara VVIP Lancang Kuning. Di sana, rombongan disambut pertunjukan pencak silat hingga prosesi pengalungan bunga. ***



Baca Juga