Tinjau Koperasi Merah Putih, Gubernur Riau: Jangan Hanya Aktif di Awal Saja, Harus Terus Hidup!
- Senin, 21 Juli 2025 - 14:51 WIB
- Reporter : Hendra Bakti
- Redaktur : Armazi Yendra

KLIKMX.COM, KAMPAR - Gubernur Riau (Gubri) H Abdul Wahid SPi MSi, melakukan kunjungan kerja sekaligus peninjauan ke Koperasi Merah Putih yang berada di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Senin (21/7/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Riau untuk memastikan program penguatan ekonomi desa berjalan optimal dan menyentuh langsung kebutuhan pokok masyarakat.
Koperasi Merah Putih merupakan salah satu inovasi pemerintah dalam mewujudkan pemerataan ekonomi berbasis desa.
Koperasi ini tidak hanya menyediakan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gas LPG, dan pupuk, tetapi juga difungsikan sebagai pusat layanan keuangan masyarakat. Adapun berbagai layanan yang dikelola seperti setor dan tarik tunai, transfer antarbank, pembukaan rekening, pembayaran tagihan, pembelian tiket, hingga pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kini dapat diakses dengan mudah melalui koperasi desa tersebut.
“Tadi saya sudah cek langsung, koperasi ini sudah menyediakan sembako, pupuk, beras, bahkan layanan keuangan juga sudah bisa diakses oleh masyarakat,” ujar Gubernur Wahid, usai melakukan peninjauan dan pengecekan langsung sejumlah produk dan layanan yang tersedia di Koperasi Merah Putih Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Senin (21/7/2025).
Gubri memaparkan, hingga saat ini, sebanyak 1.861 Koperasi Merah Putih telah berdiri dan tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau. Program ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan dan mempercepat pemerataan ekonomi, terutama di wilayah pedesaan dan kelurahan.
“Dengan terbentuknya 1.861 koperasi, kami berharap kestabilan harga kebutuhan pokok bisa tercapai, dan masyarakat memiliki akses langsung terhadap produk-produk yang mereka butuhkan,” tambah Wahid.
Gubernur menyampaikan tentang pentingnya keberlanjutan koperasi agar tidak hanya semangat di awal pendirian, tetapi juga terus berkembang sesuai misi dasarnya, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan koperasi yang profesional, transparan, dan berbasis kekeluargaan.
“Koperasi ini jangan hanya aktif di awal saja, harus terus hidup. Ini dibangun atas dasar kekeluargaan dan musyawarah. Jadi keterbukaan sangat penting,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Wahid juga mengikuti peluncuran nasional 80.000 Koperasi Merah Putih secara virtual. Ia menilai program ini sebagai langkah strategis untuk memangkas rantai distribusi barang pokok yang selama ini membuat harga di tingkat masyarakat kecil menjadi mahal.
“Dengan adanya kebijakan Bapak Presiden melalui Koperasi Merah Putih ini, rantai pasok menjadi lebih pendek. Barang-barang pokok dari distributor yang bekerja sama dengan BUMN langsung masuk ke koperasi. Ini membuat harga lebih murah,” jelas Wahid.
Sebagai contoh, jelas Gubri, untuk harga gas LPG 3 kilogram yang biasa dijual di pasaran Rp24.000, kini bisa didapatkan di koperasi hanya sekitar Rp22.000. Artinya, untuk selisih Rp2.000 per tabung ini dinilai cukup signifikan, terutama bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Gubernur Wahid juga menyampaikan pesan tentang pentingnya standarisasi harga melalui koperasi untuk membantu masyarakat mengelola kebutuhan rumah tangga secara lebih terencana. “Stabilitas ekonomi itu penting. Kalau harga terkendali, masyarakat bisa lebih tenang mengatur belanjanya. Inflasi juga bisa ditekan,” ujarnya.
Program koperasi ini sendiri mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Riau, khususnya melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM. Bantuan teknis, pelatihan manajemen koperasi, hingga penyediaan alat dan fasilitas akan terus disalurkan untuk memperkuat koperasi-koperasi yang ada.
“Kami pastikan koperasi yang sudah terbentuk akan terus didampingi. Dinas terkait siap membantu segala kebutuhan untuk memastikan program ini berkelanjutan,” kata Gubri.
Menutup kunjungannya, Gubernur Wahid kembali menekankan bahwa keberhasilan koperasi tidak hanya terletak pada jumlahnya, tetapi juga pada integritas dan kekompakan antara pengurus dan anggota dalam menjalankan prinsip koperasi.
“Kepercayaan itu kuncinya. Kalau pengurus dan anggota koperasi saling terbuka, saling percaya, Insyaallah koperasi ini bisa jadi penggerak ekonomi desa yang nyata,” pungkasnya. ***