Dihadiri Gubernur Riau, Kapolda dan Rocky Gerung

Ponpes Nurul Azhar 'Bertabur Bintang', Kapolri Gembira Bisa Sambang Petang Bersama UAS

  • Minggu, 13 Juli 2025 - 04:20 WIB

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melaksanakan kegiatan Sambang Petang di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Azhar, Yayasan Tabung Wakaf Umat (YTWU), Pekanbaru, Sabtu (12/7/2025). 

Kegiatan ini menjadi momen istimewa karena mempertemukan Kapolri dengan ulama tersohor Ustadz Abdul Somad (UAS) sekaligus ajang mempererat silaturahmi lintas tokoh dan latar belakang. Dalam kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan tersebut, Jenderal Sigit turut menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim dan kaum dhuafa yang belajar di Pesantren Nurul Azhar serta masyarakat sekitar. 

HONDA 2025

Santunan yang dibagikan sebanyak 200 paket, berisi perlengkapan sekolah seperti tas, buku tulis, pensil, penghapus, hingga pensil warna, sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Turut mendampingi Kapolri dalam kunjungan ini, sejumlah pejabat tinggi Polri antara lain Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Anwar, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, dan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho. 


Kapolda Riau Irjen Herry Herjawan dan Gubernur Riau Abdul Wahid juga hadir bersama para tokoh dan pimpinan yayasan, termasuk Dewan Pembina YTWU, Ustaz Abdul Somad. Tak hanya itu, pertemuan ini juga mempertemukan Kapolri dengan tokoh intelektual nasional, Rocky Gerung. 

Dalam suasana yang akrab, 
Jenderal Sigit menyampaikan rasa bahagianya bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan berbagai kalangan, dari ulama hingga akademisi. "Jujur, kami merasa sangat gembira bisa bertemu dalam sambang petang bersama UAS dan sahabat-sahabat serta saudara-saudara semua. Ini menjadi hal yang membahagiakan karena kami memiliki sahabat dan saudara baru. Seperti yang disampaikan Bang Rocky, musuh satu terlalu banyak, teman seribu masih kurang. Alhamdulillah, hari ini kami mendapatkan sahabat dan saudara baru," ungkap Jenderal Bintang Empat Polisi jebolan Alumni Akpol 1991 ini.

Lebih lanjut, Kapolri menegaskan, bahwa institusinya terbuka terhadap masukan dan kritik sebagai bagian dari proses evaluasi dan perbaikan. Ia menyebut bahwa kritik yang datang, termasuk melalui media sosial seperti TikTok, justru menjadi bahan refleksi bagi dirinya dan institusi Polri.


"Kami sebagai Polisi tentu banyak hal yang perlu diperbaiki, dikritisi, dan dievaluasi. Kritik dan evaluasi itu menjadi bagian dari memperbaiki diri dan memperbaiki institusi," tegasnya.

Acara Sambang Petang ditutup dengan jamuan makan malam bersama. Kapolri dan rombongan disuguhi berbagai hidangan khas Melayu di ruang makan asrama pesantren. 

"Terima kasih atas pertemuan sore hari ini. Mudah-mudahan ini menjadi pertemuan yang terus akan melekatkan kita semua, melekatkan hati kita untuk terus bisa bersama-sama bekerja, melakukan yang terbaik untuk negeri kita tercinta ini," pungkas Kapolri.

Dalam kesempatannya, UAS mengutip pernyataan Kapolri yang disampaikan kembali oleh Rocky Gerung, yakni soal pentingnya merawat persaudaraan dalam menjaga perbedaan. UAS mengkritisi realitas sosial yang kerap menyandingkan persaudaraan dan keseragaman secara kaku.

“Ada yang menarik dari sambutan Pak Kapolri yang dikutip oleh Bang Rocky, merawat persaudaraan, menjaga perbedaan. Nah, ini kenapa? Orang Indonesia kalau sudah bersaudara enggak siap berbeda, kalau sudah berbeda enggak bersaudara,” ujar UAS, disambut tepuk tangan hadirin.

Lebih lanjut, UAS menegaskan bahwa menjaga persaudaraan di tengah perbedaan adalah sikap mulia yang perlu terus diperjuangkan. Ia berharap momen ini menjadi awal dari persahabatannya dengan Polri yang tak akan lekang oleh waktu.

“Hari ini, terlepas dari segala perbedaan, kita bisa menjaga persaudaraan. Ini luar biasa. Mudah-mudahan bersahabat, berteman kita sampai kapan pun. Sampai akhirnya waktu yang memisahkan. Tapi dalam hati, orang-orang bersaudara itu tidak pernah terpisah,” imbuhnya.

UAS pun menyambut kedatangan Kapolri dan rombongan dengan hangat. Dalam bahasa Arab ia menyampaikan, “Ahlan wa sahlan”, sebuah ungkapan selamat datang yang penuh makna.

“Ahlan artinya saudara, sahlan artinya mudah. Ahlan, Bapak datang kemari dianggap sebagai saudara, sahlan, semoga semua urusan Bapak dimudahkan Allah SWT,” ucap UAS.

Dalam suasana akrab, UAS berseloroh bahwa kunjungan ini membuat pesantrennya “bertabur bintang”, merujuk pada pangkat jenderal yang hadir. “Hari ini betul-betul Nurul Azhar ini bertabur bintang bintang dua, bintang tiga, bintang empat. Kalau bintang lima itu penghormatan, bintang tujuh sakit kepala,” ujarnya disambut gelak tawa.

UAS juga menyinggung atribut adat Melayu seperti keris, tanjak, dan songket yang dikenakan Jenderal Sigit usai menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Ia mengaku sempat ragu-ragu memasangkannya, tapi akhirnya yakin karena “feeling”-nya pas.

“Saya bilang, tunggu dulu, saya lihat feeling dulu. Kalau feeling saya enak, saya pasangkan, kalau tidak, enggak. Ternyata feeling saya tepat,” ucapnya sambil tersenyum.

UAS juga menceritakan bagaimana panitia menyambut kedatangan Kapolri dengan penuh persiapan dan kekhawatiran, terutama karena faktor cuaca. Namun doa-doa yang tulus, bahkan tangis tahajud di malam hari, menurutnya menjadi kunci kelancaran acara.

“Enggak tahu berapa di antara mereka yang tahajud tadi malam, melelehkan air mata mohon kepada Allah, ‘Ya Allah lancarkan besok’. Kalau sampai kacau, bisa nonjok ini,” ujarnya, kembali membuat hadirin tertawa.

Di sela-sela itu, UAS juga menyampaikan rasa syukurnya karena telah bertemu langsung dengan Kapolri. Ia juga menyinggung Gubernur Riau Abdul Wahid yang hadir meski sedang kurang sehat, namun tetap bersemangat karena bertemu dengan sosok yang membawa energi positif.

“Bertemu dengan saudara-saudara itu membangkitkan adrenalin, energi hormon positif kita. Kita sehat, selalu sehat walafiat insyaallah,” katanya.

Sebagai penutup, UAS menyampaikan pantun sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada Kapolri dan jajarannya. “Madiun lemahe teles,
 Matur nuwun Gusti Allah sing balas.
 Terima kasih segala perhatian,
 Mohon maaf segala kesilapan.”
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” pungkasnya. ***



Baca Juga