Kunker ke Suku Melayu Tua Talang Mamak

Tatung: Kehadiran Gubernur Syamsuar Memecahkan Sejarah

  • Selasa, 25 Januari 2022 - 12:08 WIB


KLIKMX.COM, INHU – Kehadiran Gubernur Riau Syamsuar menjadi suatu kebanggaan Suku Melayu Tua Talang Mamak, Desa Wisata Rantau Langsat Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.

Tatung, tokoh masyarakat merasa terharu dan berterimakasih atas kehadiran Gubernur Syamsuar di tengah-tengah mereka, karena menjadi sejarah. Terlebih datang membawa sejumlah bantuan, saat melakukan kunjungan kerjanya, Senin (24/1/2022) kemarin.


"Kami suku melayu tua talang mamak menyambut dan mengucapkan terima kasih kepada pak Gubernur Syamsuar. Tak ada lagi yang kami banggakan saat ini, tak ada lagi yang kami sayangi. Karena saat ini telah terlebih sayang dengan pucuk pimpinan kami di Provinsi Riau telah hadir berkunjung dan sampai ke desa kami dan semua masyarakat telah melihatnya," kata Tatung.


Tatung mengajak masyarakat setempat bersama semua pihak menyatukan visi dan misi membangun Provinsi Riau, terkhususnya desa masing-masing agar lebih maju.

“Kehadiran pak Gubernur ke sini memecah sejarah, karena kehadirannya membuat kapal baling-baling (Heikopter) berlabuh di sini dan ini bagian dari tuah leluhur kita suku talang mamak,” ungkap Tatung.

Gubernur Riau, Syamsuar datang ke desa wisata ini membawa bantuan 50 Alquran, 50 paket konsumsi untuk kaum duafa, tiga unit pengeras suara, 50 buah perlengkapan alat tulis untuk anak sekolah, 20 buah jaket pelampung serta bantuan sertifikat.


Selain memberikan bantuan, Syamsuar juga bermaksud melihat langsung potensi wisata yang ada di Desa Rantau Langsat. Desa ini memiliki keunikan tersendiri, yang dihuni warga suku Talang Mamak (suku asli) yang masih hidup secara tradisional. Sehingga keberadaan suku ini tergolong proto melayu atau melayu tua. 

Sejak dahulu mereka hidup di hutan penyangga, kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) berjarak 80 kilometer dari pusat Kota Rengat, Kabupaten Inhu. 

Desa ini memiliki potensi wisata yang bisa diminati banyak wisatawan, seperti budaya, adat istiadat, wisata alam, dan wisata minat khusus lainnya. 

Dengan potensi alam dan budaya eksotisnya, penghargaan juara III lomba desa wisata se-Provinsi Riau tahun 2021, pernah diraih desa ini.

Salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan adalah tradisi budaya dan kehidupan suku Talang Mamak hidup berkelompok. 

Meskipun begitu jauh dari kehidupan modernisasi, warga suku Talang Mamak tidak alergi terhadap wisatawan ramah dan terbuka menyambut wisatawan.

Potensi yang paling bermanfaat yang dimiliki suku Talang Mamak, yakni kemampuan meramu 110 jenis tumbuhan mengobati 56 jenis penyakit dan mengenali 22 jenis cendawan obat, sesuai hasil Ekspedisi Biota Medika (1998).

Desa ini juga menjadi primadona bagi wisatawan yang menyukai buah durian, yang tumbuh liar di dalam hutan penyangga sejak ratusan tahun lalu. Durian yang berasal dari Desa Rantau Langsat ini, dikenal memiliki harum yang menyengat dan manis bercampur pahit serta daging buahnya tebal beserat.

Namun, yang patut dicatat buah durian ini hanya ditemui pada bulan Januari - Februari musim durian tiba. 

Gubernur yang telah melihat langsung desa wisata ini mengatakan, mendapat pengalaman luar biasa dengan keindahan hutan penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) dan sejuknya Sungai Batang Gansal.

Hal ini membuat Syamsuar tak heran desa wisata ini dikunjungi lebih kurang 4000 wisatawan saat musim durian tiba.

“Tak heran keindahan desa ini dapat menarik wisatawan datang ke sini,” ungkap Syamsuar.

Terkait rencana ke depannya, pihaknya kata Syamsuar, akan terus melakukan pengkajian dan perekaman kearifan lokal yang ada di masyarakat Talang Mamak, agar dapat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) menyusul tradisi Gawai Gedang yang sudah ditetapkan pada tahun 2020.

Gubri menjelaskan, pihaknya sedang memperjuangkan warisan budaya talang mamak untuk WBTB seperti Bedukun Balai Terbang, Pengobatan Kampung Balai Panjang, Tari Kain, Gambus Talang Mamak, Sabung Ayam, Tari Belian dan atraksi budaya lainnya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan Desa Rantau Langsat. Kami sangat mengharapkan dukungan semua elemen untuk mengembangkan potensi desa dengan tetap mengedepankan kearifan lokal dan sumber daya lokal,” imbuh mantan Bupati Siak dua periode ini.

Desa Rantau Langsat ini lanjut Gubernur, juga memiliki atraksi seni terkemuka, seperti Tari Rentak Bulian. 

“Tarian ini merupakan ritual pengobatan, yang diambil dari kata Rentak dan Bulian. Rentak yang maksudnya merentak atau melangkah, dan Bulian adalah tempat singgah mahluk bunian atau mahluk halus dalam bahasa daerah Indragiri Hulu,” pungkas Syamsuar.mx6

 

 



Baca Juga