Gubri Abdul Wahid: Perusahaan Migas Harus Beri Porsi Lebih Besar kepada Tenaga Kerja Lokal
- Rabu, 30 Juli 2025 - 12:41 WIB
- Reporter : Hendra
- Redaktur : Armazi Yendra

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) H Abdul Wahid SPi MSi menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal untuk memperkuat sektor-sektor unggulan di Provinsi Riau.
Hal itu disampaikannya dalam acara yang digelar di Hotel Furaya, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Rabu (30/7/2025).
Dalam kesempatan ini, Gubri Abdul Wahid secara khusus meminta perusahaan minyak dan gas (migas) yang beroperasi di wilayah Riau agar memberi porsi lebih besar kepada tenaga kerja lokal.
“Provinsi Riau memiliki potensi besar di sektor energi dan perkebunan. Saat ini, perekonomian kita ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu industri pengolahan, pertambangan migas, dan pertanian. Ketiganya menjadi penyumbang terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kita,” ujar Gubri di hadapan peserta forum.
Abdul Wahid menekankan bahwa apabila ketiga sektor ini dikelola secara optimal dan inklusif, maka dampaknya akan sangat besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, dalam konteks industri migas, sektor ini merupakan penyumbang terbesar dalam struktur ekonomi Riau, sehingga harus menjadi lapangan kerja strategis bagi putra-putri daerah.
“Saya berharap minimal 60 persen tenaga kerja di industri migas berasal dari Riau. Kita punya banyak angkatan kerja, tetapi sayangnya belum semuanya terserap. Ini saatnya perusahaan migas lebih berpihak kepada tenaga lokal,” tegasnya.
Tak hanya migas, Gubri juga meminta sektor industri pengolahan seperti pulp dan kertas dapat memberikan nilai tambah signifikan terhadap perekonomian daerah, serta membuka banyak peluang kerja. Karena penguatan SDM lokal di sektor ini juga menjadi prioritas.
“Sektor pengolahan seperti pulp dan kertas memiliki dampak ekonomi yang sangat besar. Kita perlu menyiapkan SDM yang mampu bersaing dan siap kerja,” tambahnya.
Sementara itu, sektor perkebunan khususnya kelapa sawit dan kelapa juga disebut sebagai komoditas strategis yang perlu dikembangkan dengan pendekatan berkelanjutan.
Selain berorientasi pada ekspor dan industri turunan, Gubri menilai perbaikan tata kelola dan pemberdayaan petani harus menjadi fokus utama.
“Beberapa waktu lalu, kami berdiskusi dengan Menteri Pertanian tentang potensi kelapa. Ini bisa jadi komoditas strategis nasional jika kita kelola dengan benar,” terangnya.
Untuk mendukung semua itu, Gubri menekankan pentingnya peningkatan profesionalitas tenaga kerja lokal. Ia mengungkapkan keprihatinannya karena masih banyak pekerja di Riau yang digaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR), akibat rendahnya kompetensi atau kualifikasi kerja.
“Kalau kualitas SDM-nya sudah meningkat, tentu mereka layak mendapatkan penghasilan di atas UMR. Kesejahteraan itu harus dimulai dari peningkatan kapasitas tenaga kerja,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Gubernur Wahid mendorong percepatan pelaksanaan sertifikasi kompetensi melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di seluruh wilayah Riau.
Menurutnya, sertifikasi ini adalah jalan masuk penting agar tenaga kerja lokal memiliki standar yang jelas dan bisa bersaing di dunia industri.
“Kalau SDM kita sudah tersertifikasi oleh BNSP, perusahaan tentu lebih percaya dan yakin untuk merekrut tenaga lokal. Ini strategi penting untuk memperkuat ekonomi daerah dan mengangkat kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. ***