HS Janjikan Kebun, Bibit dan Penggarapan Gratis untuk Rakyat Kuansing
- Kamis, 03 Oktober 2024 - 22:08 WIB
- Reporter : Riawan Syaputra
- Redaktur : Yendra
KLIKMX.COM, TELUKKUANTAN - Pasangan calon (paslon) nomor urut 3 di pilkada Kuantan Singingi (Kuansing) 2024, Halim-Sardiyono (HS), memiliki tujuan untuk memakmurkan warga Kuansing. Untuk itu paslon ini menjanjikan kebun, bibit dan penggarapan gratis untuk masyarakat, terutama yang kurang mampu, jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati kelak.
Salah satu sektor yang menjadi program unggulan pasangan HS, adalah membantu masyarakat untuk membangun kebun sawit, yang pembiayaannya akan dibantu oleh pemerintah.
"Warga yang tak mampu akan kita bantu mulai dari steking, bibit dan pupuk. Caranya buat kelompok tani. Ada lahan satu hektare boleh, setengah hektare juga boleh, atau seperempat hektare juga bisa. Intinya masyarakat harus memiliki penghasilan dari kebun sendiri," kata Halim saat acara pengukuhan tim pemenangan Kenegerian Taluk, Senin lalu.
Halim mengutarakan niatnya maju pilkada ini karena merasa prihatin melihat kehidupan sebagian besar masyarakat Kuansing. "Saya maju kembali bukan untuk kepentingan saya pribadi. Saya kasihan melihat masyarakat kita yang masih banyak hidup miskin. Masih banyak yang belum punya kebun. Inilah yang akan kita perbaiki, caranya kita manfaatkan uang daerah seutuhnya untuk kesejahteraan masyarakat," ucap Halim.
Menurut kalkulasi Halim, selama lima tahun kepemimpinan diprediksi bisa membangunkan kebun untuk masyarakat seluas 11 ribu hektare. Jika 11 ribu hektare itu jadi, akan menghasilkan perputaran uang sekitar Rp55 miliar per bulan.
"Coba saudara-saudara bayangkan, akan terjadi perputaran uang sebesar Rp55 miliar per bulan di Kuansing kalau itu kita laksanakan. Masyarakat pasti sudah sejahtera. Ekonomi pasti tumbuh dengan baik," urainya.
Sementara kondisi perekonomian Kuansing saat ini, kata Halim, jauh merosot ketimbang saat dirinya menjabat sebagai wakil bupati dulu. Di masa pemerintahan Mursini - Halim angka kemiskinan berkurang menjadi 8 persen. Sementara sekarang sudah bertengger diangka 8,7 persen.
"Mestinya berkurang, ini malah naik. Inilah yang akan kita rubah ke depan. Bersama-sama kita berjuang," pungkas Halim.(***)