Pastikan Merata Bagi Seluruh Rakyat, BPJS Kesehatan Dorong Keaktifan Peserta JKN di Riau

  • Rabu, 12 Maret 2025 - 10:54 WIB

KLIKMX.COM, PEKANBARU - BPJS Kesehatan mencatat capaian signifikan dalam kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi Riau. Hingga 31 Desember 2024, jumlah peserta JKN di Riau mencapai 6,88 juta jiwa atau 99,18 persen dari total penduduk 6,97 juta jiwa. 

Dengan angka tersebut, Riau berhasil memenuhi target Universal Health Coverage (UHC) yang ditetapkan pemerintah, yakni di atas 98 persen. Meski angka kepesertaan tinggi, masih ada tantangan yang dihadapi.

HONDA ATAS

Dari jumlah peserta yang terdaftar, hanya 79,25 persen atau sekitar 5,5 juta jiwa yang berstatus aktif. Artinya, masih ada sekitar 1,4 juta peserta yang kepesertaannya tidak aktif karena iuran tidak terbayarkan. Selain itu, 57.380 jiwa atau 0,82 persen penduduk Riau belum terdaftar dalam BPJS Kesehatan. 


Deputi Direksi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah II, Oktovianus Ramba, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan angka keaktifan peserta.

 "Kami tidak henti-hentinya berkoordinasi dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong masyarakat mengaktifkan kembali kepesertaan mereka. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang bisa terus menikmati layanan kesehatan tanpa kendala," ujar Oktovianus dalam acara Media Gathering di Pekanbaru, kemarin.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah menyalurkan Rp4,039 triliun untuk pembiayaan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL) di Provinsi Riau sepanjang tahun 2024. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan penerimaan iuran tahunan di Riau yang hanya Rp2,404 triliun, menegaskan pentingnya prinsip gotong royong dalam skema JKN.


''Inilah makna dari tagline BPJS Kesehatan, ‘Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong.’ Kami juga telah bekerja sama dengan 612 FKTP dan 74 FKTL di seluruh kabupaten/kota di Riau untuk memastikan layanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat," tambah Oktovianus. 

Oktovianus juga menyoroti peran penting media dalam mendukung suksesnya program JKN. Menurutnya, media memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan informasi mengenai manfaat JKN, cara aktivasi kepesertaan, serta berbagai kebijakan yang mendukung keberlanjutan program ini. 

"Keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi empat pilar utama, yakni pemerintah sebagai regulator, peserta, pemberi layanan kesehatan, dan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara. Media juga menjadi bagian terpenting dalam menyampaikan bagaimana program JKN berjalan dengan baik serta bagaimana masyarakat dapat memanfaatkannya secara maksimal," jelasnya. 

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, dan media, diharapkan Program JKN dapat terus berjalan optimal dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. 

"Program ini bukan hanya soal angka, tetapi tentang memastikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas Oktovianus. ***

 



Baca Juga