Warga Diteror Tiga Ekor Harimau, BBKSDA Riau Lakukan Langkah Ini

  • Sabtu, 04 Oktober 2025 - 15:08 WIB

KLIKMX.COM, KAMPARKIRI - Pegawai Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, bergerak cepat merespons laporan masyarakat mengenai kemunculan tiga ekor harimau yang meneror warga,
di Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar.

Tim gabungan langsung diterjunkan ke lokasi guna melakukan pengecekan dan memastikan kebenaran informasi tersebut. Kemudian BBKSDA Riau juga melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi konflik antara binatang buas tersebut dengan warga.

HONDA 2025

Kepala BBKSDA Riau Supartono, mengatakan, penanganan ini dilakukan menindaklanjuti laporan dari Kapolsek Kampar Kiri Tengah yang menerima informasi warga terkait perjumpaan dengan satwa yang diduga harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di area kebun sawit milik mitra PT Flora Wahana Tirta pada koordinat 0.128321, 101.324350. 


“Lokasi itu berjarak sekitar 45 kilometer dari kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling, habitat alami harimau sumatera,” ungkap Supartono kepada Klikmx.com, Sabtu (4/10/2025).

Tim gabungan ini terdiri dari petugas BBKSDA bersama aparat kepolisian dan pemerintah desa. Setibanya di lokasi, mereka mewawancarai tiga warga pelapor bernama Hendri Gule, Rito Widodo, dan Andri Miko, yang mengaku melihat tiga ekor harimau pada 28 September 2025 sekitar pukul 18.00 WIB. 

“Dari keterangan mereka, harimau tersebut di antaranya satu ekor berukuran dewasa dan dua lainnya masih anakan. Namun, karena ketakutan, warga tidak sempat mendokumentasikan penampakan tersebut,” jelas Supartono.


Usai melakukan pemeriksaan di area kejadian, hasilnya tim tidak menemukan tanda-tanda keberadaan harimau seperti jejak, cakaran, atau kotoran. Meski demikian, tim tetap melakukan identifikasi awal dan mengambil langkah antisipatif guna menghindari potensi konflik antara manusia dan satwa liar.

“Lokasi yang dilaporkan merupakan area kebun sawit tanpa tegakan hutan, jadi kemungkinan besar harimau hanya melintas. Namun kami tetap melakukan pemantauan dan edukasi kepada warga agar lebih waspada,” ujar Supartono.

Selain itu, tim BBKSDA di lokasi juga memberikan sosialisasi dan imbauan kepada pihak perusahaan serta masyarakat sekitar. Di antaranya agar tidak beraktivitas sendirian di kebun, terutama setelah pukul 17.00 WIB dan sebelum pukul 07.00 WIB, serta memasang papan peringatan di lokasi yang dilaporkan. 

Langkah lainnya adalah meminta pemerintah Desa Penghidupan untuk terus berkoordinasi dengan BBKSDA dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan keresahan.

Sebelumnya, Polsek Kampar Kiri Hilir, pada Jumat (3/10/2025), dipimpin Kapolsek Iptu Ferry Curie Ambarita SH MH melakukan patroli dan imbauan langsung ke lapangan bersama tiga personel Bhabinkamtibmas, lima petugas BBKSDA, perangkat desa, dan masyarakat setempat. 

Mereka melakukan penyisiran di sekitar Jalan Poros Pinggir SSA, area yang juga dilaporkan warga sebagai lokasi kemunculan satwa. Kendati hasil pemeriksaan tidak menemukan jejak harimau, Kapolsek tetap meminta warga tidak lengah dan berhati-hati.

“Kami mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah setelah pukul 17.00 WIB. Jika harus keluar malam hari, sebaiknya tidak sendiri dan membawa alat penerangan,” tegas Iptu Ferry.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar seperti jejak kaki, cakaran, atau suara auman di sekitar pemukiman.

“Kami terus berkoordinasi dengan BBKSDA untuk melakukan pemantauan dan patroli intensif. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” pungkasnya. ***

 

 



Baca Juga