- Beranda
- Ekonomi Bisnis
- Saham BUMN-BUMN Jeblok Usai Danantara Diluncurkan, Bosnya Malah Bilang Begini
Saham BUMN-BUMN Jeblok Usai Danantara Diluncurkan, Bosnya Malah Bilang Begini
- Kamis, 27 Februari 2025 - 11:57 WIB
- Reporter : JPG
- Redaktur : Yendra

KLIKMX.COM, JAKARTA –Saham-saham yang dimiliki badan usaha milik negara (BUMN) yang saat ini digabungkan ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) anjlok ke zona merah bersamaan peluncurannya Senin (24/2/2025).
Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi di The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nugroho, berpendapat pasar tidak percaya diri ketika peluncuran itu dilakukan Presiden Prabowo Subianto meluncurkannya pagi hari.
Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat dibuka menghijau, namun sesuai prediksi IHSG berbalik melemah ke zona merah hingga penutupan pasar. "Ketika pembukaan IHSG, responsnya tidak cukup baik. Bahwa pasar IHSG sendiri itu turun terkontraksi cukup dalam, meskipun ada peningkatan tapi sekarang masih di level kalau saya tidak salah 6.700," kata Andry Satrio dalam konferensi pers secara daring, Senin (24/2/2025).
Namun pandangan sebaliknya datang dari CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani. Mantan Ketua Umum Tim Pemenangan Prabowo-Gibran ini yakin saham-saham BUMN yang tergabung di Danantara akan naik lagi. Rosan memberikan alasan kenaikan itu bisa ditopang oleh kondisi atau fundamental masing-masing perseroan.
Rosan juga menyebutkan penurunan harga saham-saham BUMN itu sudah terjadi beberapa hari sebelum peluncuran. "Saya meyakini bahwa ke depannya akan naik. Memang karena valuasi dari saham-saham kita sudah menjadi sangat-sangat affordable," kata Rosan saat menghadiri acara Economic Outlook 2025 di, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Rosan yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini pun menilai bahwa tren kenaikan dan penurunan saham itu adalah hal biasa. Terlebih, hal itu memang sangat erat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terjadi. Mulai dari teknikal, fundamental, dan sentimen pasar.
Salah satu yang menjadi sorotan Rosan adalah dari sisi fundamental. Menurutnya, fundamental saham-saham BUMN yang tergabung dalam Danantara sangat baik, bahkan sudah standar internasional.
"Tetapi percayalah, saya meyakini saham kita akan rebound kembali, akan naik karena kenapa? Investasi itu percaya dengan fundamental. Kalau saya lihat fundamentalnya baik dan kita kan, investasi bukan satu dua hari ini, kita investasi untuk jangka menengah, long term, jadi kalau saya sih tidak khawatir, saya sangat yakin karena saya sudah lama di pasar modal jadi saya melihat tren ini akan kembali karena fundamental saham-saham kita ini sangat sangat baik," ujarnya.(***)