KLIKMX. COM, SIAK - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau turun ke lapangan menindaklanjuti viralnya video kemunculan harimau sumatera di KM 7 Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, yang ramai di media sosial sejak Minggu (23/11/2025). 

Video yang diunggah menunjukkan seekor harimau berukuran besar berada tak jauh dari Jalan Lintas Siak–Buton, sehingga menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

Dalam laporan resmi, BBKSDA Riau mencatat lima poin hasil pengecekan lapangan. Tim memastikan sudah melakukan penelusuran langsung ke lokasi yang disebut sebagai titik perjumpaan harimau dalam video tersebut.

Dari keterangan seorang warga bernama Adi, yang bekerja memuat sawit di kawasan sekitar, video itu direkam pada Jumat sore, diduga tanggal 21 November 2025 sekitar pukul 16.00 WIB. 

Menurut Adi, saat itu ia mendengar ada pengendara motor berteriak “awas harimau”, namun ia dan rekan-rekannya tidak melihat langsung satwa tersebut.

“Waktu itu ada orang naik motor teriak harimau, tapi kami tidak melihatnya,” ujar Adi seperti dicatat oleh petugas BBKSDA.

Setelah itu, tim BBKSDA berhasil mengidentifikasi titik lokasi rekaman pada koordinat 0.717510, 102.044680 yang berada di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL), berupa kebun sawit milik masyarakat. Namun dari hasil pengecekan, tidak ditemukan jejak harimau di lokasi.

“Kondisi tanah di area tersebut kering dan padat, sehingga tidak meninggalkan bekas jejak,” ungkap Kepala BBKSDA Riau, Supartono,.

Video yang sebelumnya viral diunggah akun Instagram Galeri_Woodskrip memperlihatkan warga yang tengah berhenti di pinggir jalan dan melihat seekor harimau berada tidak jauh dari posisi mereka.

“Zoom-zoom, itu ha yang belang itu,” ujar warga dalam video tersebut. Rekaman itu juga memperlihatkan respons panik dan takjub dari mereka yang melihat langsung satwa tersebut.

Akun tersebut turut mengingatkan warga Siak agar berhati-hati, menuliskan pesan: “Pada Jumat sore terpantau Atok Belang di Jalan Lintas Siak–Butor KM 07.350, Mempura.”

Sebelumnya, Kepala BBKSDA Riau, Supartono, membenarkan bahwa pihaknya telah memonitor video viral tersebut dan langsung mengirimkan tim untuk melakukan verifikasi di lapangan.

“Terima kasih atas informasinya. Kita sudah monitor dan akan kita kroscek ke lapangan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (22/11).

Meskipun belum ditemukan jejak fisik harimau di lokasi, BBKSDA tetap mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar kebun sawit dan jalan lintas tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan.

Petugas juga telah memberikan himbauan langsung agar warga lebih berhati-hati dan segera melapor jika melihat keberadaan satwa liar di sekitar permukiman atau jalur transportasi.

“Kami mengimbau masyarakat di sekitar untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat berkaktivas,” imbau Supartono.(***)