Kalah di Pilgubri, Gardu Prabowo Akan Laporkan Kesewenangan Ketua Partai Gerindra Riau
- Rabu, 04 Desember 2024 - 16:39 WIB
- Reporter : Riawan Syahputra Yahya
- Redaktur : Andra
KLIKMX.COM, TELUKKUANTAN - Gerakan Rakyat Dukung (Gardu) Prabowo meminta Ketua DPD Partai Gerindra Riau Muhammad Rahul untuk mundur setelah Gerindra kalah di Pilkada Riau 2024.
Untuk diketahui, Gerindra mengusung Nasir-Wardan dalam Pilkada Riau 2024.
Berdasarkan Pleno KPU, Nasir-Wardan kalah di sebagian besar kabupaten dan kota di Riau.
Dari 12 kabupaten dan kota, Paslon Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 2 itu hanya unggul di 2 kabupaten saja, Rohul dan Kampar.
"Rahul harus mundur dari Ketua DPD Gerindra sebagai bentuk pertanggungjawabannya ke partai karena Gerindra kalah di Pilkada 2024," ujar Ketua Gardu Prabowo Riau sekaligus Kordinator Gardu Prabowo Wilayah Sumatera Irwansyah kepada Klikmx.com), Rabu (4/12/2024).
Irwansyah mengatakan kekalahan Gerindra yang merupakan sebagai partai besutan Prabowo Subianto di Riau karena DPD Gerindra Riau tidak merangkul dan melibatkan sayap-sayap partai Gerindra lainnya.
Ia menilai Gerindra Riau justru membuat kebijakan yang tidak populer, bahkan cenderung mengintervensi pengurus-pengurus DPC Gerindra.
"Seharusnya jalin koordinasi dan komunikasi dengan sayap-sayap partai, bukan intervensi. Kami sebagai anak ideologis Prabowo saja tidak dilibatkan di Pilkada 2024," ujarnya.
Karena tidak dilibatkan oleh Gerindra Riau dalam Pilkada 2024, Irwansyah pun memerintahkan kepada seluruh pengurus Gardu Prabowo se-Riau untuk menggunakan hak pilihnya di Pilkada Riau sesuai dengan hati nurani.
Bahkan Irwan pun merasa miris dengan kejadian yang terjadi di Kabupaten Kuansing. Di mana Ketua Gerindra Suhardiman Amby dicopot di tengah masa kampanye dan diganti dengan sosok yang kurang memiliki pengaruh.
Di mana hasilnya, di Kuansing Nasir-Wardan kalah jauh dari Paslon Wahid-Sf Haryanto. Bahkan yang menyedihkan, suara Nasir tidak terdongkrak di Kuantan Mudik lama, Dapilnya Ketua Gerindra baru yang menggantikan Suhardiman Amby.
Menurut Irwan lagi, mencopot sosok seperti Suhardiman Amby sebagai Ketua DPC Gerindra Kuansing, sama saja membunuh perkembangan Gerindra itu sendiri. Bagaimana bisa orang yang berhasil membuat Gerindra menjadi Partai Penguasa di Kabupaten Kuansing dengan 9 kursi di DPRD Kuansing dan berhasil memenangkan Prabowo di Pilpres lalu, dicopot begitu saja.
Untuk itu, lanjut Irwan, ia dan timnya dalam waktu dekat, akan melakukan pengaduan terkait bobroknya kinerja pengurus DPD Gerindra Riau, dalam menjalankan roda organisasi partai dan sikap semena-mena terhadap orang yang telah berjasa ikut membesarkan Gerindra di Riau.
''Dalam waktu dekat ini kita lakukan pengaduan. Kita sedang mempersiapkan laporan pengaduan ke Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Pak Sugiono, terkait permasalahan yang terjadi di pengurus Gerindra Riau,'' pungkas Irwan. ***