Demo Tolak Omnibus Law Ricuh, Wagubri Langsung Dievakuasi

  • Selasa, 13 Oktober 2020 - 19:45 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU -- Harapan masa aksi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat (GERAM) Riau untuk bertemu langsung Gubernur Riau, H Syamsuar MSi batal. 

Aspirasi mereka atas penolakan UU Cipta Kerja hanya disambut Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, Selasa (13/10/2020). 


Sejak siang, hingga sore. Masa yang berasal dari berbagai  Universitas se-Riau itu terus meminta Gubri Syamsuar dihadirkan.


Namun, Gubernur diketahui sedang berada di kantor Walikota. Guna mengevaluasi penanganan Covid-19.

Beberapa kesempatan, masa aksi juga meminta mereka menyampaikan orasi di pekarangan kantor Gubernur.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, sempat meminta masa agar tenang. Kemudian, dia masuk kedalam menyampaikan harapan masyarakat.


''Sabar ya adik-adik, silahkan berorasi dengan tertib. Patuhi protokol kesehatan, harapan adik-adik kami sampaikan ke pimpinan,'' kata Kapolres.

Beberapa kali menyampaikan harapan masa aksi. Usai salat Ashar, akhirnya Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution mau menemui aksi masa.

Mantan Danrem 031/ Wirabima ini menjelaskan, bahwa melalui pertemuan dengan perwakilan buruh. Pihaknya telah menyerahkan aspirasi masyarakat Presiden.

Kedatangan Wagubri disambut riuh masa aksi. Setelah itu, mereka menyampaikan tiga tuntutan yakni menolak undang-undang cipta kerja. 

Kedua mendesak Presiden RI Joko Widodo menerbitkan perpu terkait Undang-undang Cipta Kerja. 

''Terakhir kami ingin mengusut tindakan represif terhadap mahasiswa yang dilakukan oknum kepolisian,'' kata masa aksi. 

Hampir dua jam menyampaikan orasinya, Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendy menemui massa aksi. 

"Pemprov Riau melalui Gubernur sudah berkirim surat kepada Presiden RI termasuk para buruh berikan suaranya," jelas Wagub. 

Saat Wagubri sedang menyampaikan beberapa penjelasan. Sekelompok mahasiswa menimpali dan membuat aksi yang semula berjalan damai menjadi ricuh.

Alasannya, beberapa mahasiswa yang berada di belakang mengaku tidak mendengar keterangan dari Wagubri.

Khawatir terjadi bentrokan, petugas langsung mengevakuasi Wagubri dan membawa masuk ke dalam kantor Gubernur.

''Amankan Wagubri, amankan wagubri,''  kata petugas pengawalan.

Karena itu, seketika tinggalah masa aksi dan petugas kepolisian. Beberapa kali petugas pengurai masa mengatakan, agar masa aksi damai.

Kemudian, tak lama kemudian kebanyakan masa aksi membubarkan diri. 

Menggunakan pengeras suara, petugas Polresta Pekanbaru melantunkan solawat. 

Namun, beberapa mahasiswa yang mengakui belum puas atas jawaban wagubri, sempat bertahan sebentar di depan tugu zapin. Kemudian, mereka juga membubarkan diri.

Tak lama kemudian, Kapolda Riau yang keluar kantor Gubernur. Sempat menyemangati petugas yang melantunkan solawat.***



Baca Juga