Razia di Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Petugas Sita Ponsel dan Barang Terlarang Milik Napi
- Rabu, 12 Februari 2025 - 16:10 WIB
- Reporter : Hendra Bakti
- Redaktur : Yendra
![Razia di Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Petugas Sita Ponsel dan Barang Terlarang Milik Napi](https://klikmx.com/foto_berita/73-img-20250212-wa0076.jpg)
KLIKMX.COM, PEKANBARU - Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru kembali menggelar razia besar-besaran di kamar hunian. Hasilnya menemukan beberapa barang yang dilarang berada di kamar hunian warga binaan, Selasa (11/2/2025).
Hasil ini merupakan kegiatan razia yang dilakukan menindaklanjuti instruksi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Razia ini bertujuan memberantas peredaran ponsel, narkoba, dan berbagai modus penipuan di dalam lapas dan rumah tahanan (rutan) di seluruh Indonesia.
Razia yang dipimpin oleh Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, melibatkan tim pengamanan dan staf lapas. Kegiatan berjalan aman dan lancar, tanpa hambatan berarti.
"Kami melaksanakan razia di kamar hunian sebagai tindak lanjut arahan dari Menteri. Kami berkomitmen penuh untuk memberantas peredaran barang-barang terlarang di lingkungan lapas," tegas Erwin.
Hasil razia menunjukkan kesigapan petugas dalam menemukan sejumlah barang yang dilarang, termasuk beberapa unit ponsel dan barang-barang lain yang berpotensi mengganggu keamanan serta ketertiban.
“Kami langsung memusnahkan barang-barang tersebut di tempat, memastikan tidak ada celah untuk disalahgunakan oleh warga binaan,” tegas Erwin.
Erwin menegaskan, razia serupa akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari komitmen Lapas Kelas IIA Pekanbaru dalam menciptakan lingkungan lapas yang aman dan kondusif.
“Kami berupaya keras menjaga ketertiban dan mendukung proses rehabilitasi serta pembinaan di lapas ini. Ke depannya, kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan demi mewujudkan lapas yang bersih dari pelanggaran hukum,” ucapnya.
Erwin berharap langkah ini dapat mencegah berbagai tindak kejahatan yang kerap terjadi di dalam lapas, sekaligus memperkuat pengawasan dan pembinaan bagi para warga binaan. ***