- Beranda
- Lingkungan
- Kapolda Riau Patroli Perambahan Hutan dan Tinjau Kawasan Konservasi TWA Buluh Cina
Berinteraksi dengan Gajah
Kapolda Riau Patroli Perambahan Hutan dan Tinjau Kawasan Konservasi TWA Buluh Cina
- Kamis, 06 November 2025 - 14:21 WIB
- Reporter : Hendra Nainggolan
- Redaktur : Armazi Yendra
Kapolda Riau Irjen Dr Herry Heryawan SIK MH MHum, berinteraksi dengan seekor anak gajah berusia satu tahun bernama Dona, anak dari pasangan gajah Ngatini dan Robin sembari membagikan makanan tebu, Kamis (6/10/2025).
KLIKMX.COM, KAMPAR - Kapolda Riau Irjen Dr Herry Heryawan SIK MH MHum, terus berupaya menjaga kelestarian hutan dan satwa liar di Riau, dengan melakukan patroli perambah hutan di wilayah hukumnya, Kamis (6/11/2025).
Usai patroli, Kapolda lanjut meninjau kawasan konservasi di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kabupaten Kampar. Di TWA Buluh Cina, Irjen Herry yang datang bersama Kepala BBKSDA Riau Supartono, sejumlah personel Bhabinkamtibmas, serta petugas konservasi gajah.
Di sana, ia melihat langsung potensi wisata alam dan aktivitas konservasi yang dikelola oleh Balai Besar KSDA Riau tersebut. Di lokasi, Kapolda Riau berinteraksi dengan seekor anak gajah berusia satu tahun bernama Dona, anak dari pasangan gajah Ngatini dan Robin.
Dengan penuh keakraban, jenderal bintang dua yang peduli lingkungan ini tampak memberi makan tebu segar dan nanas kepada Dona sambil berbincang santai dengan para petugas. Usai kegiatan tersebut, Irjen Herry menegaskan pentingnya penguatan sinergitas antara kepolisian dan lembaga konservasi dalam menjaga ekosistem alam.
“Patroli ini merupakan bagian dari koordinasi penegakan hukum di bidang kehutanan. Kami ingin memastikan upaya pelestarian lingkungan berjalan seiring dengan penindakan terhadap aktivitas ilegal seperti perambahan hutan dan perburuan satwa,” ujar Kapolda alumni Akpol 1996 itu.
Kapolda juga menekankan bahwa Polda Riau saat ini mendorong penerapan konsep green policing pendekatan kepolisian yang berpihak pada pelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan hidup.
Sementara itu, Kepala BBKSDA Riau Supartono, menyebutkan, kunjungan Kapolda menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama antarinstansi. ''Kebetulan Pak Kapolda sedang melakukan patroli dan menyempatkan diri mampir ke Buluh Cina. Beliau melihat langsung kondisi tiga gajah jinak yang kami rawat dan sangat mengapresiasi pengelolaan kawasan ini,” kata Supartono.
Ia menambahkan, TWA Buluh Cina akan terus dikembangkan menjadi wisata alam unggulan Riau dengan konsep edukasi dan konservasi. Selain wisata edukasi gajah, BBKSDA juga tengah menyiapkan program wisata peluk pohon (tree hugging) yang kini banyak diminati masyarakat pencinta alam.
Menurut Supartono, pengawasan bersama antara BBKSDA dan kepolisian penting untuk menjaga kawasan dari ancaman aktivitas ilegal. “Masih ada potensi gangguan di beberapa titik, termasuk area yang dulunya lahan masyarakat dan kini telah diserahkan kepada pemerintah. Karena itu, patroli rutin menjadi kunci agar kawasan tetap terjaga,” jelasnya.
Sebagai kawasan eko-eduwisata, TWA Buluh Cina tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi alam, tetapi juga pusat pendidikan dan penelitian bagi pelestarian gajah Sumatera serta keanekaragaman hayati di Riau.
“Upaya ini menjadi bagian dari komitmen bersama menjaga keseimbangan antara konservasi, wisata, dan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya. ***



