Siagakan 6 Heli Water Bombing, Gubri : Saya Minta Bantuan TNI-Polri Awasi Karhutla

  • Rabu, 24 Juni 2020 - 22:16 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU--Guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi Riau, sebanyak 6 helikopter water bombing disiagakan. Heli tersebut merupakan bantuan untuk provinsi Riau dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). 

Hal itu disampaikan Gubernur Riau, Syamsuar saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) antisipasi Karhutla bersama Forkopimda, Rabu (24/6/2020) siang. 


''Bantuan Ini untuk mendukung  penanganan Karhutla di provinsi Riau,'' terang Gubri.


Gubri yang juga ketua Penanggulangan Karhutla di Riau mengungkapkan, bahwa bantuan BNPB ini untuk satgas udara yang setiap hari melakukan pemantauan lahan di wilayah Riau. 

Kurangnya luas lahan yang terbakar tahun ini, sebut Gubri, karena kerja keras termasuk satgas udara hampir setiap hari melakukan TMC atau modifikasi cuaca. 

''Saya langsung berikan komando beberapa kali agar kebakaran tidak terjadi meluas. Apalagi banyak terjadi kebakaran daerah pesisir seperti Dumai, Ransang, dan Pulau Rupat yang dikhawatirkan asapnya bisa sampai ke negeri jiran Malaysia,'' jelasnya


Karena itu, Gubri memberikan apresiasi atas kerja keras semua pihak baik TNI, Polri,  jajaran Pemda dan Desa didukung relawan serta didukung water bombing dengan harapan, kebakaran tidak meluas. 

Selain adanya musim Kemarau dalam waktu dekat kekhawatiran bersama juga adanya New Normal membuat pembakar lahan kembali beraksi. 

''Agar tidak terjadi lagi, saya minta bantuan Polisi dan TNI untuk mengawasi hal ini,'' ujar Gubri.

Menurut Danrem 031/Wira Bima, Brigjen TNI Syech Ismed mengatakan, Karhutla merupakan persoalan tahunan yang terjadi di Provinsi Riau sehingga harus ada antisipasi atau kesiapan dalam penanganan.

''Berdasarkan data BMKG, Riau memasuki musim kemarau pada bulan Juni akhir atau pada bulan Juli, kita harus siap siaga supaya tidak terjadi lagi karhutla tahun ini di Provinsi Riau ini,'' kata Danrem. 

Menurut Danrem, persiapan dalam penangan sangatlah perlu karena kalau api masih kecil bisa diatasi dan jika api sudah besar maka susah untuk ditangani dan dipadamkan.

''Kita harus mencegah agar tidak terjadi, jika api sudah membesar bagaimana pun kita mengatasinya maka susah diatasi, apalagi apinya dibawah atau dilahan gambut,'' tuturnya.

Ia juga melaporkan bahwa Danrem Wira Bima sudah melakukan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla berdasarkan status siaga darurat. Petugas-petugas Danrem yang di daerah-daerah sudah melakukan patroli, melaksanakan patroli, melaksanakan edukasi kepada masyarakat agar tidak ada membuka lahan dengan cara membakar.

''Kita semua tentunya sudah mempersiapkan diri, tinggal kita melakukan kolaborasi di lapangan, tentunya peran masyarakat sangat besar di sini untuk menghindari kemungkinan kebakaran hutan dan lahan terjadi,'' tutupnya.***



Baca Juga