Diintimidasi karena Bersedia Direlokasi, Warga TNTN Lapor ke Polisi

  • Selasa, 23 September 2025 - 10:08 WIB

KLIKMX.COM, PELALAWAN - Sejumlah warga Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Dusun Lima Bukit Makmur, Desa Bukit Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, yang bersedia direlokasi mendapat intimidasi.

Karena merasa telah terancam atas ulah sekelompok massa yang mengatasnamakan aliasi, akhirnya mendatangi Mapolres Pelalawan untuk membuat laporan atas peristiwa tersebut, Senin (22/9/2025).

HONDA 2025

Salah satu perwakilan warga Hendra Gultom (46), yang telah resmi melapor ke polisi, ketika ditemui media mengaku akhir-akhir ini sering mendapat intimidasi dan dicap sebagai penghianat oleh sesama warga yang menolak relokasi dari kawasan TNTN.


Diceritakan Hendra, bukan saja dirinya bersama keluarganya yang mendapat intimidasi, tapi bersama delapan kepala keluarga lainnya yang kerap mendapat teror tekanan.

Setelah mereka bersedia relokasi, usai mendapat sosialisasi dari Kepala Desa dan tokoh masyarakat tentang langkah yang akan diambil untuk masyarakat yang tinggal dan mengolah lahan di dalam kawasan TNTN.

Lanjut, Hendra bersama warga lainnya tidak terlalu percaya dengan sosialisasi yang dilakukan perangkat desa dan tokoh masyarakat tersebut.


Namun setelah berkonsultasi langsung ke Posko Tim Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, pihaknya bersedia untuk direlokasi pemerintah.

Sayangnya tidak semua niat baik akan disambut dengan baik, saat warga yang sama-sama berdomisili di dalam kawasan TNTN melihat foto mereka berada di Posko Satgas PKH, kelompok kecil itu langsung dicap sebagai penghianat dan diancam akan diusir dari rumah mereka sendiri.

“Awalnya kami hanya ingin meyakinkan diri atas sosialisasi aparat desa, namun setelah mendengar penjelasan dari Tim Satgas PKH, baru kami yakin dan bersedia untuk direlokasi, mulai dari situ berbagai intimidasi datang,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Irfansyah (44) yang ikut melapor ke Polres Pelalawan, mengaku, bahwa intimidasi tidak hanya terhadap mereka sebagai kepala keluarga, namun juga dirasakan oleh anak dan istri dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara dikatakan korban, intimidasi itu disebutkannya berasal dari orang-orang tidak mau direlokasi dan ingin membatalkan niat pemerintah.

“Untuk saat ini, kami sudah memiliki beberapa bukti intimidasi dan pengancam untuk membunuh kami melalui media sosial facebook dan orang-orang ini tergabung dalam aliansi yang menolak untuk relokasi,” ucapnya usai melaporkan sejumlah nama ke Polres Pelalawan.

Irfansyah mengaku bahwa mereka melaporkan pelaku pengancaman ke Polres Pelalawan karena terpaksa. Hal ini disebabkan mereka merasa sudah tidak aman lagi berada di lingkungan tersebut.

Untuk itu, dia berharap agar pemerintah dapat segera merealisasikan janji relokasi terhadap mereka, serta memberikan perlindungan kepada mereka dari ancaman dan tekanan yang diterima.

“Dengan adanya laporan ini, kami berharap tidak ada lagi intimidasi terhadap keluarga kami, sampai janji pemerintah untuk merelokasi kami terlaksana dan pelaku segera ditangkap,” harap Irfansyah.

Kapolres Pelalawan AKBP John Louis Letedara SIK ketika dikonfirmasi Klikmx.com melalui Kasi Humas Iptu Thomas Bernandes Siahaan, membenarkan adanya laporan intimidasi terhadap sejumlah warga TNTN tersebut.

"Ya, laporannya telah diterima dan kini kasusnya sedang dalam proses lebih lanjut," pungkas Kasi Humas, Rabu (23/9/2025). ***

 



Baca Juga