70 Persen Kelurahan di Pekanbaru Zona Merah, Ini Kata Wako

  • Selasa, 20 Juli 2021 - 19:19 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU --Jumlah sebaran kasus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru kembali meningkat. Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dari 83 kelurahan yang tersebar di 15 kecamatan, 59 di antaranya berstatus zona merah dengan resiko penularan tinggi.

"Jadi dari pemetaan wilayah kelurahan, satu pekan ini nambah banyak. Yang pekan lalu masih kuning, oranye, sekarang berubah menjadi merah. Sudah 70 persen kelurahan yang zona merah. Ini harus diwaspadai," kata Walikota Pekanbaru Firdaus, Selasa (20/7/2021). 


Adapun puluhan kelurahan yang berada di zona merah diantaranya, Kelurahan Tangkerang Barat, Sidomulyo Barat, Tangkerang Labuai, Tangkerang Tengah, Delima Sidomulyo Timur, Tangkerang Utara, Labuhbaru Barat, Limbungan Baru, Tangkerang Timur, Labuhbaru Timur, Rejo Sari, Tuah Karya dan Simpang Baru.


Kemudian Kelurahan Tangkerang Selatan, Tobek Godang, Umban Sari, Maharatu, Sialang Sakti, Simpang Perhentian Marpoyan, Air Dingin, Padang Terubuk, Tampan, Air Hitam Wonorejo, Padang Bulan, Rintis, Sekip, Kampung Baru, Bambu Kuning, Sialang Munggu, Tanjung Rhu, Harjosari, Kampung Melayu, Sri Meranti, Pesisir dan Sukamaju.

Selanjutnya Kelurahan Pematang Kapau, Sukamulya, Tirta Siak, Bandar Raya, Bencah Lesung, Air Putih, Bina Widya, Cinta Raja, Sukajadi, Sungai Sibam, Lembah Sari, Limbungan, Simpang Empat, Jadirejo, Lembah Damai, Mentangor, Tanah Datar, Kedung Sari, Kulim, Pulau Karomah dan Sialang Rampai.

Sementara untuk zona oranye ada delapan kelurahan, yakni Kelurahan Sumahilang, Tuah Madani, Kampung Tengah, Kota Baru, Agrowisata, Meranti Pandak, Palas dan Kampung Bandar.


Firdaus menyebut, meningkatnya jumlah kasus positif dipengaruhi terkait permasalahan data pasien positif. Data yang tercatat sebagai pasien positif, setelah dilakukan pelacakan ternyata tidak berdomisili di Pekanbaru. 

"Soal data, dari (tambahan) 455 kasus dalam sehari itu. Maka Satgas Covid melacak satu per satu melalui telepon. Dengan data telepon yang ada, ternyata 50 persen yang hanya ada di Pekanbaru," terangnya.

Sementara 50 persen lagi mereka yang memiliki KTP Pekanbaru, namun tidak lagi tinggal di Pekanbaru. Mereka berdomisili di kota lain. Saat mereka terpapar Covid, data yang masuk kedalam sistem merupakan data tercatat di Kota Pekanbaru. 

"Setelah kita konfirmasi dengan telepon, sebagian mereka (pasien positif) di Jakarta. Tapi KTP Pekanbaru," pungkasnya. ***



Baca Juga