Di Pekanbaru Yang Tersisa Hanya Ruang ICU Non Ventilator

  • Sabtu, 01 Mei 2021 - 21:43 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU--Dalam sebulan belakangan ini, angka terkonfirmasi Covid-19 meningkat tajam. Sehingga menyebabkan, kapasitas ruang ICU di Rumah Sakit milik pemerintah dan swasta terisi penuh.

Merespon kegawatan ini, Juru bicara penanganan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yopi mengatakan, jika tidak ingin seperti di India terjadi di Provinsi Riau. Saat nya semua pihak harus disiplin dan memperketat protokol kesehatan.


''Karena penuhnya ruang ICU Ventilator di RSUD Arifin Ahmad Riau dan juga di beberapa RS swasta di Pekanbaru. Mengakibatkan saat ini ruangan yang tersisa hanya ruang CU non ventilator,'' ungkap Yopi.


Dengan penambahan Covid-19 yang terus terjadi diatas angka seratus. Pihaknya dari Satgas merasa khawatir terutama para tim medis. Dalam upaya menyelamatkan nyawa manusia di Riau.

''Penyebabnya karena kenaikan pasien setiap harinya berada  di atas angka 350 sampai 400 orang. Yang rata-rata diisi pasien bergejala berat,'' ungkap Yovi. 

Langkah merawat di rumah sakit bagi seluruh pasien maupun yang sedang dan berat di rawat, hampir semua pasien ringan menuju berat, dan berat menuju kritis. Sebut Yovi, sesuai sesuai dengan aturan dari Permenkes. 


''Mengantisipasinya angkanya semakin parah, jalan satu-satunya hanya meniadakan penularan kasus baru,'' tegas Yovi. 

Sebagai catatan, ungkap Yovi, dalam sebulan belakangan peningkatan kasus pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, mencapai puncak tertinggi.

Atas kenaikan ini, Yovi mewakili Satgas merasa kawatir, apalagi setiap harinya angka kematian selalu tinggi.

''Contohnya hari ini saja ada 15 orang meninggal dunia. Jumlahnya tinggi,'' ungkap Yovi.

Maka, kata Yovi, jika tidak ingin di Riau terjadi seperti kasus di Negara India. Jalan satu-satunya hanya mencegah kasus baru dan disiplin protokol kesehatan,'' tegas Yovi.

Dokter spesialis paru ini juga menyampaikan, apa yang terjadi saat ini bukan lagi terkesan main-main. Sehingga tidak ada jalan lain selain mematuhi protokol kesehatan.

''Sejak Pandemi ini kami dari Satgas tidak bosan-bosan meminta masyarakat, agar mematuhi peraturan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi kerumunan,'' ungkap Yovi.

Kekhawatiran lainnya juga disampaikan Yovi. Dimana, saat ini ketersediaan tempat tidur untuk pasien yang dirawat di Rumah Sakit juga mengalami peningkatan cukup tinggi yakni 60 persen.

Menurut Yovi, angka Covid-19 meningkat tajt di bandingkan antara tahun 2020 lalu. Dimana saat itu kasus di Riau lebih kurang 7.000 kasus. Sedangkan, hingga bulan April 2021 ini, total kasus Covid-19 mencapai 9.000 orang. 

Artinya, urai Yovi, total angka Covid-19 dari 9.000 orang. Jika dirata-ratakan angkanya mencapai 300-400 kasus perhari. 

''Dari angka itu 20 persen dirawat atau 100 orang di rumah sakit,'' urai Yovi. 

Dalam penanganan Covid-19 ini, sebut Yovi, persoalannya belum tentu pasien yang masuk hari ini bisa langsung keluar besok. Menurutnya, berkaca pada pengalaman di tahun 2020 sampai bulan Oktober, 70 persen pasien yang positif dirawat di rumah sakit, untuk semua pasien ringan dan sampai berat dirawat. 

''Yang dirawat itu yang sedang sampai berat, yang sesak nafas. Makanya kondisi ini agak mengkhawatirkan jika tidak ada langka dan upaya ekstrim yang dilakukan oleh pemangku kebijakan,'' pungkasnya.***



Baca Juga