Korea Selatan Berlakukan Berkabung Nasional Selama Tujuh Hari

  • Senin, 30 Desember 2024 - 10:49 WIB

KLIKMX.COM, SEOUL –  Pemerintah Korea Selatan memberlakukan hari berkabung nasional selama tujuh hari menyusul tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air di di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Minggu (29/12/2024). Korea Selatan berkabung mulai Minggu hingga Sabtu (4/1/2025).

Korea Selatan patut berduka karena kecelakaan pesawat yang datang dari Bangkok, Thailand itu telah menewaskan 179 orang. Hanya dua orang yang di dalam pesawat yang diketahui bisa diselamatkan. Kecelakaan tersebut juga mencatatkan sejarah kelam baru bagi penerbangan Korea Selatan sebagai salah satu kecelakaan yang paling mematikan.

HONDA ATAS

Sebelumnya penerbangan Korean Air tahun 1983 yang ditembak jatuh oleh jet tempur Soviet, menewaskan 269 orang, dan kecelakaan Korean Air tahun 1997 di Guam, yang merenggut 228 nyawa.


Begitu Jeju Air mengalami kecelakaan, Presiden dan Perdana Menteri Choi Sang Mok memerintahkan, agar pihak berwenang untuk memobilisasi semua personil dan peralatan, untuk menyelamatkan orang-orang. Dia juga menetapkan Muan sebagai zona bencana khusus.

“Pemerintah akan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, untuk penanganan kecelakaan dan dukungan kepada korban dan keluarganya,” ujarnya dalam pertemuan dengan pihak-pihak terkait di pemerintah pusat dan daerah.

Altar peringatan bersama insiden akan didirikan di lokasi jatuhnya pesawat, di 17 kota serta provinsi. Semua kementerian, pemerintah daerah dan lembaga publik, akan mengibarkan bendera nasional setengah tiang.  Sementara para pejabat publik, akan mengenakan pita berkabung sebagai tanda belasungkawa bagi para korban.


Pemerintah mengaktifkan Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan, serta Markas Besar Penanggulangan Bencana Pusat untuk segera menangani kecelakaan tersebut.

Jeju Air, operator pesawat tersebut, mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka dan menyatakan belasungkawa.

CEO Jeju Air, Kim E Bae mengatakan di konferensi pers yang diadakan di Mayfield Hotel di Seoul, bahwa tidak ada indikasi yang salah dengan pesawat tersebut.

“Kami tidak dapat memastikan (apakah itu karena burung). Sulit untuk menentukan penyebab kecelakaan dan kami harus menunggu, pengumuman resmi dari investigasi oleh lembaga pemerintah," jawab Kim, ketika ditanya mengenai penyebab kecelakaan.

“Sebagai CEO, terlepas dari penyebab kecelakaan, saya merasa bertanggung jawab. Kami akan melakukan segala upaya untuk segera pulih dari kecelakaan ini, dan mendukung keluarga penumpang serta melakukan yang terbaik, untuk mencari tahu bersama pemerintah penyebab kecelakaan ini,” katanya.

Kecelakaan tersebut terjadi kurang dari sebulan, setelah Jeju Air mulai beroperasi di rute tersebut.

Maskapai berbiaya rendah di negara tersebut, memulai layanan reguler ke Bangkok empat kali seminggu, bersama dengan tiga tujuan internasional lainnya pada tanggal 8 Desember 2024.(***)



Baca Juga