Putra Kelahiran Tembilahan

Semasa Hidup, Nazatra Adzin Mufadhal Dikenal sebagai Sosok Periang dan Bertanggungjawab

  • Selasa, 05 Desember 2023 - 16:35 WIB

KLIKMX.COM, PEKANBARU - Salah seorang korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) bernama Nazatra Adzin Mufadhal diketahui merupakan mahasiswa dari Kota Pekanbaru.

Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokoler UIR Dr Harry Setiawan juga membenarkan bahwa korban merupakan mahasiswa aktif Universitas Islam Riau.

HONDA 2025

"Benar. Mahasiswa FKIP semester 5," kata Harry kepada Pekanbaru MX, kemarin.


Semasa hidupnya, Nazatra Adzim Mufadhal dikenal sebagai sosok periang dan mudah bersosialisasi. Hal ini diungkapkan salah seorang temannya, Wijaya Putra.

"Dia friendly, asik, jadi kalau tak ada dia sepi aja rasanya. Dia suka ngelucu, jadi kami rasanya ramai terus," ungkap Wijaya Putra.

Merasakan duka mendalam, Wijaya menyebutkan sebelumnya pria yang akrab disapa Afdhal itu sempat menghubungi melalui videocall WhatsApp sebelum mendaki gunung. "Dia pas di kelok sembilan sempat vc kami, dia bilang tunggu aku ya, abis dari mendaki ngumpul lagi kita gitu katanya," ungkap Wijaya.


Ditambahkannya, saat di kampus Afdhal juga aktif dalam proses belajar. Bahkan terakhir ia juga mendaftar sebagai peserta Kampus Mengajar.

"Dia tu kalau kuliah ya kuliah, kalau ada praktek ya masuk praktek, rajin juga. Kemarin sempat daftar Kampus Mengajar udah tes juga 80 soal, dia rajin solat juga," kata Wijaya.

Nazatra Adzim Mufadhal merupakan putra dari pasangan Nazlil Huda dan Yuliza Elika. Anak kedua dari dua bersaudara ini lahir di Tembilahan, 27 Juni 2001.

Ayahanda korban, Nazlil Huda menuturkan anaknya tersebut adalah sosok penurut dan bertanggungjawab. Ia juga aktif dalam bersosialisasi di lingkungan rumah.

"Nazatra itu penurut dan mudah bergaul makanya banyak kawannya. Dia pas izin itu sebenarnya dilarang mamanya biar berangkat setelah ujian, tapi dia bilang kalau dia diminta jadi Pemandu untuk nunjukkan jalan, karena kami percaya dan merasa dia punya tanggungjawab, makanya diizinkan," kata Nazlil Huda.

Disebutkannya pula, anak laki-lakinya itu juga meyakinkan keluarga bahwa ia bisa menjaga diri berbekal pengalaman mendakinya.

"Sosialnya tinggi, dia kan laki-laki, bisa jaga diri dan udah beberapa kali mendaki, makanya saya izinkan. Sekarang keluarga sudah ikhlas, namanya takdir," katanya.

Nazlil Huda juga menuturkan, saat erupsi Marapi, anaknya itu diperkirakan membantu teman-temannya terlebih dahulu. Terlihat dari barang bawaan yang dibawa Nazatra hanyalah barang milik teman-temannya.

"Pas ditemukan dia itu bawa tas, tapi isinya barang temannya semua. Jadi diperkirakan dia menolong teman dulu baru menyelamatkan diri, karena ada temannya yang selamat juga. Terlihat tanggungjawabnya," pungkas Nazlil. ***

 

 



Baca Juga