Menpar: Pelabuhan RoRo Dumai Akan Jadi Penyumbang Terbesar Trafik Wisata

  • Rabu, 21 Agustus 2019 - 18:00 WIB


KORANMX.COM, DUMAI -- Dumai memiliki letak geografis yang sangat strategis. Kota yang memiliki julukan Kota Pelabuhan ini memang berada di dekat jalur selat Malaka dan berbatasan dengan Malaysia. Tak ayal, hal itu menjadi daya tarik tersendiri. Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya pun melakukan kunjungan kerja di Kota Dumai, Selasa (20/8/2019) kemarin.

Apalagi Dumai dalam waktu dekat akan resmi membuka jalur RoRo Dumai-Malaka. Jalur ini tentunya menjadi penunjang  pariwisata internasional Indonesia-Malaysia. Bahkan Dumai bisa saja diusulkan masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.


"Saya sudah bicara dengan Dirut ASDP, Ira Puspita Dewi. Menurut rencana  pada 19 September 2019 nanti akan melakukan percobaan (RoRo Dumai-Malaka, red), makanya kita tinjau terlebih dahulu," ujarnya.


Menpar mengatakan, jalur Dumai-Malaka bisa menjadi penyumbang trafik wisatawan  terbesar setelah Bali, DKI Jakarta dan Kepri. "Dalam menunjang pariwisata, ada dua hal yang menjadi perhatian utama. Yakni proximity (kedekatan jarak dan budaya)  dan purchasing power (daya beli dan tingkat kunjungan)," ujarnya.

Dumai menurutnya sudah memenuhi dua hal dalam unsur proximity maupun purchasing power tersebut. " Banyak daerah dengan purchasing power tinggi. Tapi belum tentu bisa mengelola pariwisata dengan baik. Itu banyak, tak perlu saya sebutkan di mana," katanya.

Sedangkan Dumai, ia mengatakan sudah memenuhi dua hal itu. Untuk itu, ia  sudah minta ke semua jajaran di  Kemenpar agar segera dipublikasikan isu RoRo Dumai-Malaka untuk menunjang sektor pariwisatanya.


Arief Yahya mengatakan, pariwisata merupakan suatu bisnis yang berkaitan dengan perizinan atau birokrasi, sehingga perizinan bisa dimudahkan dengan KEK. Dia berharap setiap daerah bisa mengusulkan adanya KEK Pariwisata. "Namun kami tidak  memungkiri membangun KEK Pariwisata di sebuah daerah bukanlah sebuah perkara yang mudah, tapi setelah memiliki KEK akan banyak kemudahan,” ucapnya.

Ia menyebut, pemerintah pusat akan berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur dan utilitas dari pasar, jalan, air, listrik, internet, hingga  bandara. “Selain mendukung investasi pariwisata masuk juga berdampak mendukung wisman yang datang ke Indonesia,” tutur Arief.

Untuk itu, ia berpesan kepada Gubernur Riau, Syamsuar,  agar segera dilakukan pemilihan destinasi wisata apa saja yang akan jadi bahan jualan Pemprov Riau nantinya. "Saat in yang diusulkan untuk KEK Pariwisata yakni Pekanbaru, dan Rupat Kabupaten Bengkalis ada dua titik, namun tidak menutup kemungkinan di Dumai juga," ujarnya.

Gubernur Syamsuar mengatakan, ada beberapa iven pariwisata yang akan dipromosikan. Di antaranya adalah Tour de Siak di Siak, Pacu Jalur di Kuasing, Bakar Tongkang, Dragon Boat di Kampar dan lain-lain.

"Banyak yang bisa dijual di Riau untuk sektor pariwisata. Misalnya saja Tour de Siak. Besok jalurnya akan sampai Dumai kalau jalan tol sudah jadi," singkatnya.

Selain mengunjungi Roro Dumai-Malaka, Menteri Kabinet Indonesia Kerja (KIK) Jokowi- Jusuf Kalla ini juga mengunjungi Bandar Bakau.

Terkait Bandar Bakau Dumai, secara khusus Kemenpar RI tidak ada rencana anggaran bantuan, namun melihat prospek bagus dan berpesan agar menjaga kebersihan lingkungan dan toilet. "Bandar Bakau bisa jadi destinasi wisata unggulan karena ada hutan bakau jika dikelola dengan baik akan laku dijual, dan akan bisa menarik pengunjung dengan letak berdekatan pusat kota," ujarnya.

Ia berpesan agar pengelola menjaga kebersihan karena itu paling utama, bagaimana tempat wisata akan di kunjungi jika tempatnya kotor. "Ini perlu jadi perhatian," tuturnya

Sementara, Ketua Kelompok Sadar Wisata Bandar Bakau Dumai, Darwis Mohammad Saleh mengaku siap menjadikan hutan bakau menuju dunia, atau satu satunya hutan masih bertahan di daerah pesisir pantai.

"Kelompok sadar wisata Bandar Bakau siap menuju dunia, dan di hutan bakau ini juga kita membuka aneka kuliner masyarakat sekitar untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar," kata Darwis.

Arif Yahya tidak hanya mengunjungi  Pelabuhan Roro Dumai dan Destinasi Wisata Bandar Bakau di Jalan Nelayan Laut. Ia juga berkesempatan melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Internasional Pelindo Dumai,

"Fasilitas cukup bagus, harus di kembangkan lagi agar para penumpang merasa nyaman, apalagi Pelabuhan ini merupakan pelabuhan jalur internasional," ujarnya.

Saat ini Pelindo Dumai memang sudah memperbaiki beberapa fasilitas di Pelabuhan Internasional. Mulai dari tempat parkir, jalur masuk dan beberapa fasilitas lainnya. "Kami tentunya berterimakasih kepada Pak Menteri  yang telah menyempatkan diri berkunjung ke Pelabuhan Internasional Pelindo Dumai, kami banyak menerima masukan agar ke depannya pelayanan di Pelabuhan Internasional semakin baik lagi," sebutnya.

Ia mengatakan usaha terminal penumpang merupakan salah satu jasa kepelabuhan yang dikelola Pelindo sebagaimana ketentuan UU Pelayaran Nomor 17 Tahun 2008 dan PP 61 Tahun 2009  tentang Pelabuhan. "Peningkatan fasilitas ini juga dalam rangka memberikan pelayanan terbaik pada pengguna luar negeri.  Karena diperkirakan tidak kurang dari seribu penumpang yang memanfaatkan terminal ini setiap harinya," ujarnya.

Pelindo Dumai telah melakukan investasi yang besar untuk merevitalisasi sarana dan prasarana Terminal Penumpang semoga ke depannya layanan publik di kepelabuhan menjadi lebih baik lagi. ***



Baca Juga