Diduga Akibat Penyakit Sapi Ngorok

Tim PKH Riau Cek Ratusan Ternak Kerbau Mati di Rohul

  • Kamis, 03 November 2022 - 15:59 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau bertolak ke Rokan Hulu, mengecek ratusan kerbau yang dilaporkan mati diduga akibat penyakit sapi ngorok (Septicemia Epizootica), Kamis (3/11/2022).

Tim ini diturunkan ke lokasi untuk melakukan proses observasi, ingin mengetahui penyebab kematian ratusan ternak tersebut.


Kepala Dinas PKH Riau Herman melalui Subkor Kelambagaan Sumber Daya Kesehatan Hewan dan Pengawasan Obat Hewan PKH Provinsi Riau drh Revalita Budiani mengatakan, tim yang diturunkan turut membawa obat-obatan.


Revalita menjelaskan, mengingat banyaknya kerbau yang dilaporkan sakit. Tim yang berangkat dibekali obat-obatan berupa antibotik hingga vitamin. "Obat dan vitamin yang dibawa disiapkan untuk 200 ekor kerbau," kata Revalita.

Setelah tiba di Rohul, tim ini kata Revalita, langsung bergerak ke padang rumput, yang dilaporkan banyak ditemukan kerbau mati.

"Ovservasi langsung ke peternakan kerbau ini untuk memastikan sumber penyebaran penyakit, mengidentifikasi penyebaran penyakit di sekitarnya, yang sudah ada kasus kematian hewan," jelas Revalita.


Pihaknya berharap dengan observasi yang dilakukan, nantinya akan diketahui awalnya hewan terpapar dan penyakit masuk dari mana. Kemudian, kerbau yang mati sempat dibawa kemana saja, termasuk asal ternaknya.

"Sebelumnya Kampar terlebih dahulu ada kasus yang sama. Namun harus kita pastikan dulu," ujar Revalita. 

Karena itu, agar penyakit sapi ngorok ini tidak menyebar. Pihaknya akan turut melibatkan para peternak untuk untuk mengetahui secara detil berkaitan dengan penyakit sapi ngorok tersebut. Artinya, tim yang turun nantinya akan melakukan pemeriksaan ternak yang masih sehat atau pun sudah menunjukan gejala penyakit.

"Setelah kita cek, maka yang perlu diberikan  obat-obatan akan segera ditindaklanjuti. Karena ada berapa macam kita bawa, ada antibiotik, ada vitamin juga," pungkas Revalita. ***

 



Baca Juga