- Beranda
- RIAUSTORIA
- Tradisi Religi Mandi Safar di Teluk Pinang, Lestarikan Kenangan Rintisan E Muhammad Thaib
Tradisi Religi Mandi Safar di Teluk Pinang, Lestarikan Kenangan Rintisan E Muhammad Thaib
- Kamis, 21 Agustus 2025 - 12:06 WIB
- Redaktur : Armazi Yendra

KLIKMX.COM, INHIL - Meski sosok almarhum E Muhammad Thaib dan sahabatnya H Hasan telah mangkat, namun tradisi religi Mandi Safar di Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), masih terus dilakukan.
Hal itu dilestarikan seraya mengenang rintisan E Muhammad Thaib. Pasalnya, setiap pada Rabu terakhir di bulan Safar, semasa hidupnya E Muhammad Thaib berserta keluarga dan sahabatnya H Hasan, di sebuah Perigi (Kolam) Tua, menggelar Mandi Safar dengan diawali doa tolak bala.
Seperti yang dilakukan oleh para anak cucu dan kerabat dari almarhum Muhammad Thaib pada Rabu (20/8/2025) kemarin. Dengan penuh kenangan, keluarga besar almarhum Muhammad Thaib tetap melestarikan tradisi religius tersebut.
Efrijon Maspoen Thaib SP, salah seorang cucu almarhum E Muhammad Thaib kepada Pekanbaru MX (Group Klikmx.com) mengatakan, tradisi Mandi Safar di Perigi Tua Teluk Pinang ini telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.
''Tradisi ini pertama dirintis oleh almarhum Datuk kami yakni E Muhammad Thaib dan sahabatnya bernama H Hasan. Setiap hari Rabu terakhir bulan Safar, keluarga besar dari almarhum Muhammad Thaib, khususnya saat berada di Teluk Pinang mengikuti prosesi ini usai menunaikan salat subuh berjemaah,'' ungkap Efrijon, Kamis (21/8/2025).
Untuk mengenang rintisan almarhum Datuk E Muhammad Thaib, ia bersama keluarga dan juga warga sekitar tetap melestarikannya. Tujuannya untuk membersihkan diri dengan diiringi doa agar terhindar dari balak maupun musibah yang tidak diinginkan.
''Perigi Tua yang dibuat almarhum Datuk E Muhammad Thaib dan sahabatnya itu sangat penuh kenangan, dan membawa berkah serta sejarah peninggalannya semasa hidupnya. Itu tidak akan pernah terlupakan oleh anak, cucu dan cicitnya sampai saat ini,'' ujar pria yang kerab disapa Efrijon ini.
Dikatakannya, selain melakukan tradisi Mandi Safar di perigi tersebut, airnya juga dapat dimanfaatkan oleh warga untuk minum dan mandi saat musim kemarau. Karena airnya tidak pernah kering dan lagi pula jernih lagi.
''Acara Mandi Safar ini terbuka untuk umum dan tidak hanya untuk kalangan keluarga besar almarhum E Muhammad Thaib saja. Semoga dengan diadakannya tradisi ini setiap tahunnya masyarakat kampung Teluk Pinang dijauhkan dari marabahaya atau malapetaka maupun musibah- musibah lainnya,'' ucap Efrijon.
Ia mengharapkan masyarakat di Teluk Pinang tetap aman, tentram dan damai. Ke depan, pihaknya berharap semoga Perigi tersebut dapat diperhatikan oleh Pemerintah Kecamatan GAS dan Pemerintah Kabupaten Inhil.
''Insyaallah dengan kemasan yang baik dan mendapatkan perhatian pemerintah. Kegiatan ini akan bisa menjadi ajang wisata religi, melestarikan budaya kearifan lokal serta juga nantinya dapat membantu meningkatkan ekonomi warga setempat,'' pungkas Efrijon. ***