Kepedulian Kecil Tapi Membekas saat Jambore Karhutla 2025 di Siak
- Minggu, 27 April 2025 - 08:01 WIB
- Reporter : Surya Abdi
- Redaktur : Yendra

KLIKMX.COM, SIAK - Di tengah hiruk-pikuk kegiatan Jambore Karhutla 2025 di Tahura Minas, Kabupaten Siak, ada satu momen yang tak tercatat dalam agenda resmi namun justru menyentuh hati banyak orang yang menyaksikannya.
Namanya Aldi, ia merupakan seorang anak lelaki peserta jambore, berseragam pramuka lengkap, tampak mondar-mandir di gerbang bumi perkemahan.
Wajahnya tegang, pandangannya mencari-cari sesuatu. ''Saya kehilangan kacu Kak. Tadi dipinjam orang tapi belum dikembalikan,” ungkapnya lirih, namun matanya masih terus berkaca ke arah kerumunan.
Bagi sebagian orang, kacu hanyalah sehelai kain. Namun bagi Aldi, itu adalah simbol identitas, kebanggaan dan bagian tak terpisahkan dari semangat kepanduan.
Mengalami kehilangan kacu di tengah acara sebesar ini, tentu membuatnya panik. Dari kejauhan, Kapolres Indragiri Hulu (Inhu) AKBP Fahrian Saleh Siregar SIK MSi memperhatikan Aldi.
Tanpa banyak bicara, ia melepaskan kacu miliknya sendiri yang melingkar rapi di leher seragamnya lalu menghampiri Aldi dan menyerahkannya.
“Ini sudah, pakai punya saya saja. Jangan panik lagi. Lanjutkan kegiatan berkemahnya. Ingat jaga alam kita ya,” ujar Kapolres, tenang namun penuh makna.
Seketika wajah Aldi berubah. Awalnya tampak ragu, tapi akhirnya ia menerima kacu itu dengan kedua tangannya. Tak lupa, sebelum pergi, Aldi mencium tangan Fahrian tanda hormat dan rasa terima kasih yang tak terucapkan dalam kata.
“Kacu penting Kak, untuk kami. Selain tanda pengenal, kacu juga melambangkan kedekatan dengan jantung dan harapan untuk selalu ada serta memberikan manfaat bagi orang lain,” sebut Aldi dengan mata berbinar, sebelum berlari kembali ke tenda kemahnya.
Di tengah isu besar seperti kebakaran hutan dan lahan, perubahan iklim, serta mitigasi bencana, kisah kecil ini hadir sebagai pengingat bahwa kepedulian, sekecil apapun, punya dampak yang besar.
Kacu yang tampak sederhana, tiba-tiba berubah menjadi lambang kehangatan, perhatian dan harapan, menjadi sebuah pesan yang kuat bahwa menjaga bumi bukan hanya soal teknologi dan kebijakan, tetapi juga tentang empati dan hubungan antarmanusia. ***