Gubernur Riau Letakkan Batu Pertama RTLH untuk Nelayan: Laporkan Jika Penerima Tidak Sesuai

  • Selasa, 29 Juli 2025 - 11:59 WIB

KLIKMX.COM, DUMAI - Gubernur Riau (Gubri) H Abdul Wahid SPi MSi, secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Sungai Geniot, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Senin (29/7/2025).

Pembangunan rumah tersebut merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan, khususnya bagi masyarakat pesisir. 

HONDA 2025

Bantuan ini diberikan kepada Ruslan, seorang pembudidaya udang pangan, sebagai bagian dari program prioritas gubernur yang telah dijanjikan sejak masa kampanye.


Program RTLH tersebut menyasar kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan pelaku usaha perikanan tradisional atau nelayan.

Di Kota Dumai sendiri, ada dua unit rumah bantuan akan dibangun sebagai langkah awal dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu, Gubernur Riau juga menyalurkan bantuan sarana dan prasarana perikanan untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat nelayan.

Dalam sambutannya, Gubernur Abdul Wahid menekankan bahwa pembangunan RTLH bukan sekadar program bantuan, melainkan bentuk nyata kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan sosial. 


Menurutnya, masyarakat pesisir harus menjadi prioritas karena memiliki peran vital dalam ketahanan pangan dan ekonomi daerah. “Pemerintah hadir untuk memberikan keadilan sosial melalui pembangunan infrastruktur dan bantuan langsung yang menyentuh masyarakat bawah,” tegas Wahid.

Gubri juga menilai pentingnya pendataan yang valid agar bantuan tepat sasaran. Gubernur meminta masyarakat dan aparat setempat aktif melaporkan jika ditemukan penerima bantuan yang tidak sesuai.

“Saya minta data diperbarui. Jangan sampai orang mampu mengaku tidak mampu, dan yang benar-benar butuh malah tidak mendapat bantuan,” tambahnya.

Selain membahas bantuan rumah, Wahid mengingatkan warga Dumai untuk waspada terhadap bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), mengingat 45 persen wilayah Dumai merupakan lahan gambut yang sangat rawan terbakar.

“Jangan sembarangan membakar lahan atau membuang puntung rokok. Di musim kering seperti ini, api bisa cepat menyebar,” imbaunya.

Ia juga berpesan agar masyarakat menjaga kekompakan dan tidak menjadikan bantuan sebagai sumber konflik sosial. “Bantuan ini jangan jadi pemicu perpecahan. Justru harus jadi pemersatu. Kita harus saling dukung dan jaga kekompakan,” tuturnya.

Dalam penutupannya, Gubernur Abdul Wahid kembali mengajak seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat, untuk bersinergi menjaga keberlanjutan pembangunan.

Menurutnya, potensi laut dan perikanan Riau sangat besar, namun juga dihadapkan pada tantangan serius seperti kerusakan lingkungan dan ketimpangan ekonomi.

“Kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan agar masyarakat pesisir bisa mandiri dan maju. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tugas kita semua,” pungkasnya.

Wali Kota Dumai H Paisal MKes
yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kepedulian serta komitmen Gubernur Wahid terhadap warga Dumai.

“Sejak dilantik, beliau sudah beberapa kali datang langsung ke Dumai. Ini bentuk nyata sinergi antara Pemprov dan Pemko dalam menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Paisal.

Ia menambahkan bahwa program RTLH dan bantuan sarana perikanan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama nelayan yang menjadi tulang punggung ekonomi Dumai.

“Ini tidak hanya menyentuh aspek sosial, tetapi juga memberikan dampak terhadap penguatan ekonomi lokal,” ungkapnya.

Paisal berharap kolaborasi ini bisa terus diperluas ke sektor lain seperti infrastruktur, ekonomi berbasis potensi lokal, dan pengembangan kawasan pesisir secara menyeluruh.

Kegiatan ini disambut antusias oleh warga setempat. Salah satu penerima bantuan, Shawiyah, warga Kecamatan Sungai Sembilan, tak kuasa menyembunyikan rasa harunya saat menerima bantuan rumah dari pemerintah.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Rumah kami sebelumnya sering bocor kalau hujan. Dengan bantuan ini, insyallah kami bisa tinggal lebih nyaman dan aman,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Senada dengan Shawiyah, Ruslan, nelayan penerima bantuan pertama, berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak keluarga. ''Bantuan ini sangat membantu kami. Semoga ke depannya, makin banyak masyarakat pesisir yang juga bisa merasakannya,” ujarnya.

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Pemprov Riau, Pemerintah Kota Dumai, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta tokoh masyarakat setempat. ***



Baca Juga