Lagi BAB di Tengah Hutan, Pekerja PT Arara Abadi Tewas Diterkam dan Diseret Harimau

  • Kamis, 26 Juni 2025 - 08:00 WIB

KLIKMX.COM, TELUKMERANTI - Hadito alias Kuang (23) seorang pekerja PT Arara Abadi, ditemukan tewas di areal tanaman akasia petak MRWA08860, Distrik Merawang, Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Operator alat berat PT Citra Holindo di temukan sudah tewas, setelah diseret sekitar 100 meter saat buang air besar (BAB) di tengah hutan akasia, Selasa (24/6/2025) sekira pukul 19.30 WIB oleh harimau.

HONDA 2025

Peristiwa ini terjadi saat korban pergi ke WC untuk BAB di areal hutan akasia milik PT Arara Abadi. Namun tiba-tiba diterkam satwa liar dari arah belakang (harimau).


Sedangkan temannya Firmansyah, sedang berada di dalam camp mendengar teriakan korban segera bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Tapi tidak melihat korban, ketika dicek ke WC, hanya ditemukan celana dan handphone (HP) korban. Selanjutnya teman berusaha mencari dan memanggil-manggil korban, tetapi tidak ada sahutan.

Selanjutnya Firman segera menghubungi koordinator Camp Darwis dan Buyung untuk memberitahukan kejadian tersebut. Kemudian rekan-rekan korban datang beramai-ramai untuk melakukan pencaharian.


Setelah ditelusuri arelah HTI PT AA, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi penuh luka robek dan hanya mengenakan celana kolor. Dengan jarak sekitar 100 meter dari camp tempat tinggal korban.

Kemudian jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Kecamatan Teluk Meranti dan selanjutnya dibawa ke rumah keluarganya di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Sementara Kapolsek Teluk Meranti Ipda Bobby Even SH yang mendapat laporan bersama personelnya dan BKSDA Riau dan tim PT Arara Abadi, turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Namun Harimau Sumatera yang diduga telah menerkam operator alat berat yang tewas tidak ditemukan lagi di lokasi kejadian, persisnya di areal kebun akasia PT Arara Abadi yang telah dikerjakan korban bersama rekannya.

Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK dikonfirmasi Pekanbaru MX (Group Klikmx.com) melalui Kasi Humas Iptu Thomas Bernandes Siahaan, membenarkan ada pekerja PT Arara Abadi tewas diterkam satwa liar tersebut.

"Hasil pengecekan menunjukkan bahwa korban diterkam oleh harimau dan dibawa ke dalam hutan. Tim melakukan penelusuran menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan banyak luka di tubuhnya," ujar Kasi Humas.

Lanjut Kasi Humas, bahwa pihak kepolisian dan BKSDA Riau telah melakukan langkah-langkah mitigasi dan berkoordinasi dengan BKSDA Pusat untuk melakukan investigasi satwa harimau tersebut.

"Atas kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat Kecamatan Teluk Meranti untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama pada malam hari. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada terhadap keberadaan satwa liar," pungkas Iptu Thomas menyerukan.

Sementara itu, Kepala Bidang Teknis KSDA Riau, Ujang Holisudin SHut menerangkan, Firmansyah, rekan kerja korban yang saat itu berada di dalam camp, mendengar teriakan korban yang panik dari luar. 

Mendengar suara tersebut, Firmansyah segera menyusul keluar dengan membawa senter dan mendapati korban telah diseret masuk ke dalam kawasan Petak Ukur Permanen (PUP) sejauh 100 meter dari lokasi buang air. 

“Di lokasi awal serangan, saksi Firmansyah hanya menemukan celana dan ponsel milik Hadito,” terang Ujang kepada Pekanbaru MX, Kamis (26/6/2025).

Dalam keadaan panik saksi langsung menghubungi koordinator camp dan selanjutnya sejumlah pekerja lain untuk melakukan pencarian. ''Setelah menyusuri area hutan sekitar PUP sejauh lebih dari 100 meter, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka gigitan dan cakaran parah di bagian leher dan punggung,” kata Ujang.

Dari lokasi jenazah Hadito langsung dievakuasi ke klinik distrik dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas Teluk Meranti untuk dilakukan visum pada Rabu dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB. Usai visum, jenazah korban kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Pekanbaru untuk proses selanjutnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, BBKSDA Riau langsung menurunkan Tim Mitigasi dan Unit Penyelamatan Satwa (UPS) untuk menelusuri lokasi kejadian. ''Hasil penyisiran, tim menemukan jejak kaki harimau dengan dua ukuran berbeda, mengindikasikan adanya dua individu Harimau Sumatera yang tengah berkeliaran di kawasan tersebut,” jelas Ujang.

Selain mendokumentasikan lokasi dan mengambil sampel jejak, tim mitigasi juga memberikan edukasi kepada para pekerja hutan untuk meningkatkan kewaspadaan serta mencegah interaksi negatif lanjutan antara manusia dan satwa liar.

“Kami telah melakukan sosialisasi di lokasi. Kami minta pekerja untuk tidak berkegiatan sendirian, terutama di malam hari. Selain itu, kami imbau masyarakat untuk tidak memburu satwa mangsa alami harimau seperti rusa dan babi hutan,” imbuh Ujang mengakhiri. ***



Baca Juga