Khawatir Virus Flu Burung

Konsumsi Ayam Meningkat Bulan Ramadan, DPKH Imbau Jaga Kebersihan

  • Rabu, 08 Maret 2023 - 16:30 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU - Mendekati bulan Ramadan tahun ini, konsumsi masyarakat terhadap unggas jenis ayam tinggi. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Riau menyampaikan imbauan karena adanya virus flu burung.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Riau Faralinda Sari mengimbau, bagi Ibu Rumah Tangga (IRT) untuk menjaga kebersihan saat membeli ayam ke pasar.


Caranya, jelas Faralinda, IRT agar mencuci baju yang digunakan dari pasar. Kemudian, cuci tangan dan peralatan yang digunakan untuk menangani produk unggas dengan sabun. 


"Jangan khawatir untuk mengkonsumsi ayam dan produknya, karena tidak menular melalui cara dikonsumsi," terang Faralinda kepada Pekanbaru MX, Rabu (8/3/2023). 

Dia berpesan untuk menghindari terkena virus flu burung, masyarakat perlu mengkhawatirkan sekresi/cairan/lendir atau kotoran dari ayam yang menempel pada produk unggas.

Faralinda menguraikan, bahwa virus Avian Influenza mati ketika dipanaskan pada suhu 80 derajat celcius selama minimal 2-10 menit. 


"Artinya selama produk unggas dimasak secara sempurna, tidak perlu khawatir tertular. Periksakan ke dokter, jika ada anggota keluarga yang mengalami demam atau gejala flu, setelah ada kontak dengan unggas," pesan Faralinda.

Bagi para peternak dan juga masyarakat, Faralinda meminta agar segera melaporkan ke dinas pelaksana fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten/kota atau petugas Puskeswan setempat, jika ada kematian ayam yang tinggi.

Dia mengimbau masyarakat untuk melakukan penggantian baju setiap masuk dan keluar kandang dan langsung dicuci setiap harinya sampai dengan pembersihan kandang dan penyemprotan desinfektan yang berkala.

"Jalankan biosekuriti di wilayah kandang, mulai dari pembatasan lalu lintas orang dari luar, menempatkan cairan desinfektan di wilayah masuk awal peternakan," kata Faralinda Sari.

Selain itu, masyarakat juga hendaknya melakukan penggantian baju setiap masuk dan keluar kandang dan langsung dicuci setiap harinya sampai dengan pembersihan kandang dan penyemprotan desinfektan yang berkala.

Baru-baru ini ditemuan kasus ratusan ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar yang duduga mati akibat virus flu burung.

Paska diketahui DPKH Riau mengirimkan sampel ayam tersebut ke Balai Veteriner (BVET) Bukittinggi. 

"Laporan ayan kampung dan itik mati mendadak kami dapatkan di tanggal 1 Maret dan tim sudah dikirim mengambil sampel untuk diuji di laboratorium," katanya lagi.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium BVET Bukittinggi untuk memastikan apakah unggas tersebut mati akibat flu burung atau tidak," pungkasnya. ***

 

 



Baca Juga