Pemprov Riau Resmi Cabut Status Siaga Karhutla

  • Kamis, 30 November 2023 - 14:34 WIB


KLIKMX.COM, PEKANBARU - Status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang ditetapkan pada 13 Februari resmi dicabut, Kamis (30/11/2023).

Pencabutan status dilakukan karena keberhasilan tim gabungan menangani Karhutla, yang terjadi bertepatan dengan badai El nino.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal menjelaskan, tahun 2023 ini terjadi penurunan drastis jumlah lahan yang terbakar yakni sebanyak 2.432,70 hektare.


"Jika dibandingkan tahun 2019, luas lahan yang terbakar 9.713, 90 hektare, yang artinya terjadi pengurangan luasan lahan terbakar sebanyak 7.281,10 hektar," jelas Edy Afrizal, saat memimpin konferensi pers, Kamis (30/11/2023).

Selain itu, tahun ini Riau, pihaknya juga berhasil menekan jumlah hotspot sebanyak 11 persen.

Edy menjelaskan, di tahun 2019 berjumlah 3.689 titik, sedangkan pada tahun 2023 sebanyak 3.323 titik dengan begitu berkurang sebanyak 366 titik.


"Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan, seperti patroli terpadu, sosialisasi, pemadaman darat secara terpadu yang melibatkan TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan pihak terkait lainnya," ungkap Edy Afrizal.

Edy mengaku, pemadaman melalui udara dan patroli yang dilakukan secara maksimal oleh satgas udara dengan mengerahkan helikopter waterbombing dan helikopter patroli bantuan dari BNPB, KLHK, dan perusahaan. 

Selain pemadaman api melalui udara, upaya pendinginan melalui teknologi modifikasi cuaca sudah dilakukan sebanyak 6 tahap. 

"Untuk penegakkan hukum dengan menetapkan 19 tersangka pelaku pembakaran hutan dan lahan dan sekarang sedang dilakukan pengembangan penyidikan," kata Edy Afrizal. 

Pencabutan status siaga karhutla ini, jelas Edy, juga berdasarkan pantauan saat ini sudah tidak ada lagi titik api di Riau.

"Melihat itu maka hasil rapat evaluasi siaga darurat bencana karhutla yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2023, disimpulkan bahwa pada bulan Desember 2023 seluruh wilayah Provinsi Riau sudah memasuki musim hujan," katanya. 

Edy mengatakan, paska dicabutnya status siaga ini maka pengendalian karhutla dilakukan oleh masing-masing instansi sesuai dengan tupoksi dan kewenanangnnya.

Edy juga berterimakasih atas dukungan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BMKG, BRIN, BRGM serta instansi lainnya.

Kemudian  kepada bupati dan wali kota serta forkompimda kabupaten/kota, yang telah berupaya dengan maksimal dalam mengatasi kebakaran yang terjadi di wilayahnya masing-masing. 

"Kami juga berterimakasih kepada kalangan akademisi, media massa, dunia usaha dan masyarakat yang turut andil dalam membuat kajian serta melakukan berbagai upaya dalam pengendalian karhutla," pungkas Edy. ***

 

 

 



Baca Juga