Demo Massa di Iran Meluas, Disebut Terbesar Sejak 1979

  • Senin, 26 September 2022 - 13:08 WIB


Pemerintah Iran berusaha menenangkan situasi dengan memblokir internet dan media sosial. Aktivis, pelajar, dan jurnalis juga ditangkapi. Komite untuk Melindungi Jurnalis di Iran menyampaikan, setidaknya ada 17 jurnalis yang ditangkap. Garda Revolusi Iran juga meminta semua orang mengidentifikasi pengunjuk rasa.

Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Sabtu (24/9) menyatakan bahwa dirinya akan menanggapi dengan tegas aksi massa. Dia menyalahkan para konspirator yang menghasut kerusuhan. ’’Iran harus menangani dengan tegas mereka yang menentang keamanan dan ketenangan negara,’’ ujarnya.


Pernyataan Raisi ditengarai justru bakal membuat massa kian marah dan aksi meluas. Direktur Eksekutif LSM United for Iran Firuzeh Mahmoudi mengungkapkan bahwa aksi pada 2009 hanya terjadi di beberapa kota. Yang terjadi saat ini jauh berbeda. Jutaan orang turun ke jalan di berbagai wilayah, baik itu kota besar maupun kecil.
Pemerintah Iran kewalahan karena tidak menyangka aksi semacam itu bakal terjadi. Massa sebelumnya memang bakal melakukan aksi kecil di berbagai kota atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak. Insiden yang dialami Amini menjadi semacam bahan bakar yang kian mengobarkan semangat penduduk untuk menuntut perubahan.


’’Ini hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kami tidak pernah melihat perempuan melepas hijabnya di kerumunan aksi massa seperti ini, membakar kantor polisi, mengejar mobil mereka, serta membakar foto Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei,’’ ungkap Mahmoudi.

Meski koneksi internet dimatikan, massa memiliki berbagai taktik untuk tetap membagikan informasi lewat gawai yang mereka miliki. CEO SpaceX Elon Musk mengungkapkan, pada Jumat pekan lalu dirinya akan mengaktifkan layanan internet satelit perusahaan, Starlink, di Iran. Itulah tanggapan atas cuitan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang menyatakan bahwa Negeri Paman Sam harus mengambil tindakan untuk memajukan kebebasan internet dan arus informasi yang bebas ke Iran.

Sementara itu, massa pendukung pemerintah membuat aksi tandingan. Mereka membawa simbol agama untuk mendukung pemerintah. Massa pro pemerintah itu mengklaim bahwa salinan Alquran dan bendera Iran telah dibakar selama protes mendukung Amini. Versi golongan pro pemerintah itu, ada intervensi asing dalam urusan Iran. Terutama oleh AS.


Demo ini mendapatkan dukungan penuh keamanan, diliput media pemerintah, dan disiarkan secara nasional. Aksi menentang pemerintah berusaha dibubarkan dan dianggap tidak ada.(jpg)

 



Baca Juga