Wakapolda Riau: Tidak Ada Tempat Bagi Pelaku Narkoba, Tembak Mati Bandar yang Melawan

  • Jumat, 10 Oktober 2025 - 04:08 WIB

KLIKMX.COM, MERANTI - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo SH MHan menegaskan komitmen menutup ruang bagi jaringan pelaku narkoba. Baik itu lintas daerah, provinsi hingga jaringan internasional.

Penegasan itu diungkapkan Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo, saat memimpin 
konferensi pers keberhasilan Polres Kepulauan Meranti dalam membongkar para tersangka jaringan narkotika internasional dengan barang bukti mencapai lebih dari 30 kilogram sabu, ribuan liquid vape mengandung narkotika, serta cairan berlabel “Happy Water Lamborghini” yang ternyata mengandung zat psikotropika berbahaya, Kamis (9/10/2025) kemarin, di Mapolres Kepulauan Meranti. 

HONDA 2025

Saat itu, Wakapolda didampingi Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi, serta dihadiri Kepala BNNP Riau Brigjen Christ Reinhard Pusung, Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H Asmar, dan unsur Forkopimda.


“Ini adalah pesan tegas, tidak ada tempat bagi pelaku narkoba di Riau. Kalau pelaku melawan saat ditangkap, tembak di tempat. Begitu juga tembak mati bandar yang melawan. Saya bersama Bapak Kapolda Irjen Herry Heryawan siap bertanggung jawab,” tegasnya.

Ia menambahkan, peredaran narkotika di wilayah pesisir kini semakin canggih dan beragam. “Pulau-pulau di Riau banyak memiliki pelabuhan tikus. Kami sudah pasang jaringan pengawasan di seluruh titik rawan untuk memutus alur masuk barang haram ini,” ujarnya.

Waspada Pengguna Vape


Kepala BNNP Riau Brigjen Christ Reinhard Pusung, menyebutkan, pengungkapan ini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah berdirinya Polres Kepulauan Meranti. “Kerja keras ini luar biasa. Polres Meranti tidak hanya menyelamatkan masyarakat, tapi juga generasi muda dari ancaman narkoba. Bayangkan 30 kilogram sabu jika beredar bebas, bisa menjangkiti lebih dari 90 ribu orang,” ungkapnya.

Brigjen Christ juga menyoroti modus baru sindikat yang mengubah bentuk narkotika menjadi liquid vape dan minuman cair menyerupai produk legal. ''Jangan tertipu oleh kemasan menarik. Vape bermerek Lamborghini, Popeye, Pink, atau Happy Water bukan sekadar rokok elektrik atau air minum biasa itu narkoba cair yang mematikan,” tegasnya mengingatkan.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama terhadap anak-anak dan remaja yang menggunakan vape tanpa izin edar. “Kami akan terus bekerja sama dengan Bea Cukai, Kepolisian, dan Pemda untuk menutup jalur masuk serta menindak tegas para pelaku,” pungkasnya. ***

 

 



Baca Juga