Meningkat Pesat dari Sebelumnya
Ayam Petelur Lapas Pekanbaru Produksi 300 Butir Telur per Hari, Dipasarkan ke Masyarakat
- Jumat, 10 Oktober 2025 - 10:11 WIB
- Reporter : Hendra Bakti
- Redaktur : Armazi Yendra
KLIKMX.COM, PEKANBARU - Salah satu program unggulan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, yakni peternakan ayam petelur. Hasilnya, kini mampu memproduksi hingga 300 butir telur per hari, meningkat pesat dari sebelumnya hanya 210 butir per Januari lalu.
Produksi ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas Pekanbaru dalam mendukung program ketahanan pangan nasional sekaligus membekali WBP dengan keterampilan praktis di bidang agrobisnis.
Kepala Lapas Pekanbaru Yuniarto, mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita Presiden RI dan 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM di Bidang Pemasyarakatan.
Yuniarto mengungkapkan, pembinaan kemandirian di Lapas Pekanbaru difokuskan pada sektor agrobisnis. Di mana, para WBP dilatih mengelola peternakan ayam petelur mulai dari pemeliharaan, pengumpulan telur, hingga pengemasan.
“Hasilnya, panen harian mencapai 300 butir berkat optimalisasi pakan dan perawatan intensif oleh WBP sendiri,” ujar Yuniarto, Jumat (10/10/2025).
Telur-telur hasil produksi tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi warga binaan di dalam lapas, tetapi juga dipasarkan ke masyarakat Pekanbaru melalui kerja sama dengan mitra eksternal.
Yuniarto menegaskan bahwa inti dari seluruh kegiatan tersebut bukan semata produksi, tetapi transformasi perilaku dan pemberdayaan WBP.
“Kami ingin menciptakan WBP yang mandiri dan produktif. Dengan lahan terbatas, kami menggunakan teknologi kandang modern untuk efisiensi. Harapannya, keterampilan yang mereka peroleh di sini bisa diterapkan saat kembali ke masyarakat, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,” tutur Kalapas.
Ke depan, Lapas Pekanbaru berencana melakukan diversifikasi usaha, menggabungkan sektor peternakan dengan budidaya nanas madu dan sayur pakcoy yang telah panen perdana pada Juni lalu.
Menurut Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Pekanbaru, Jefriandy Gultom, kegiatan pemasaran ini menjadi sarana pembelajaran nyata bagi WBP.
“Kami bekerja sama dengan pihak ketiga agar telur hasil produksi WBP bisa dijual di pasar tradisional dengan harga kompetitif. Dengan begitu, WBP juga belajar manajemen usaha dan pemasaran hasil produksi,” jelas Jefriandy.
Selain peternakan ayam, Lapas Pekanbaru juga mengembangkan program pembinaan lain seperti budidaya ikan patin dan hidroponik. Pada Februari lalu, kegiatan penaburan bibit ikan patin turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Riau, Maizar, sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kemandirian ekonomi warga binaan. ***



