Sempat Ditahan, 68 Pekerja Migran Indonesia Dipulangkan dari Malaysia
- Minggu, 23 Februari 2025 - 16:33 WIB
- Reporter : Hendra Nainggolan
- Redaktur : Nofri Yandi

KLIKMX.COM, PEKANBARU -- Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau bekerjasama dengan jajaran di Dumai, kembali memfasilitasi pemulangan 68 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Indonesia, melalui jalur Dumai, Sabtu (22/2).
Diinformasikan, sebelum dipulangkan puluhan PMI tersebut sempat ditahan di Malaysia, karena pelanggaran administrasi.
“Mereka (PMI, red) yang dipulangkan mengalami berbagai permasalahan, terutama terkait dokumen keimigrasian, yang menyebabkan mereka ditahan selama 3 hingga 6 bulan sebelum akhirnya dipulangkan,” ungkap Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, Ahad (23/2) di kantornya.
Hasil pendataan yang dilakukan para PMI ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Jumlah terbanyak dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur (Jatim), dan Aceh,” terang Fanny.
Berikut rincian asal para PMI yang dipulangkan dari NTB 17 orang, Jatim 11 orang, dari Aceh 10 orang.
Selanjutnya, disusul dari Sumut 8 orang, dari Jambi 3 orang, Sumbar 2 orang, Lampung 2 orang.
Kemudian, dari NTT 2 orang, Jateng 2 orang, Jabar 2 orang, Riau 3 orang, Kepri 3 orang, terakhir dari Sulawesi 3 orang.
“Dari total 68 PMI yang dipulangkan, 51 di antaranya laki-laki dan 17 perempuan,” jelas Fanny.
Menurut Fanny sebagian dari PMI yang dipulangkan saat ini masih berada di selter di Dumai sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah asal mereka.
Pihaknya menduga proses pemulangan ini dilakukan pihak Malaysia, sebagai bagian dari kebijakan menjelang bulan Ramadhan, di mana pemulangan pekerja migran dari Malaysia lebih intensif dilakukan.
“Mayoritas permasalahan mereka adalah tidak memiliki dokumen yang lengkap, sehingga mereka ditangkap dan akhirnya dipulangkan. Sebagian dari mereka dipulangkan setelah membayar denda,” sebut Fanny
Selain itu, terdapat juga PMI yang mengalami masalah kesehatan, seperti seorang pekerja yang terkena diabetes saat dalam penahanan.
Fanny mengungkapkan, sejak awal tahun 2025 ini, sebanyak 359 PMI yang sudah dipulangkan dari Malaysia.
“Jumlah ini diperkirakan akan bertambah menjelang Lebaran,” kata Fanny.
Proses pemulangan PMI, kata Fanny, dilakukan melalui beberapa jalur perbatasan dengan Malaysia, seperti Dumai dan Tanjung Pinang.
“Gelombang pemulangan ini terus berlangsung sebagai upaya pemerintah dalam menangani PMI yang bermasalah di luar negeri,” tutup Fanny.***